"Kami mengharapkan Iran membawa yang bersalah ke pengadilan," tulis pemimpin Ukraina di Facebooknya seperti dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (11/1/2020).
Ia sangat berharap Iran terbuka dan segara melakukan penyelidikan tanpa menundanya.
Ukraina sendiri telah mengirimkan para ahli untuk meneliti kotam hitam pesawat ke Iran sejak Jumat kemarin.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, pemerintahnya menyesali kejadian tersebut.
Tehran akhirnya mengaku bersalah setelah sebelummya membantah.
Angkatan Bersenjata Iran menyatakan telah menembak tak sengaja pesawat yang mengangkut 176 orang itu.
Angkatan Bersenjata Iran mengira pesawat berpenumpang sipil itu merupakan pesawat musuh.
Pesawat itu jatuh di dekat Parand, pinggiran barat daya ibukota Tehran, sesaat setelah lepas landas, menuju Bandara Internasional Boryspil di ibukota Ukraina, Kyiv.
Pesawat membawa 176 orang yang terdiri dari 167 penumpang dan 9 awak pesawat.
Data menunjukan, 82 penumpang merupakan warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jermab dan tiga warga Inggris. (Reuters/AFP/Channel News Asia)