News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WNI Diadili di Inggris

Profesor Peter Carey soal Reynhard Sinaga: Harus Dipastikan Dia Tidak Dibunuh di Penjara

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejarawan asal Inggris Peter Carey melakukan sesi wawancara dengan tim redaksi Tribunnews di kediamannya di Tangerang Selatan, Sabtu (11/1/2020). Penulis yang mendalami kisah Pangeran Diponegoro tersebut bercerita tentang kehidupan di Inggris pada tim Tribunnews. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Profesor Peter Carey mengatakan, Reynhard Sinaga, warga negara Indonesia yang terjerat kasus pemerkosaan terhadap setidaknya 190 pemuda di Manchester, harus mendapatkan perlakuan yang berbeda dari pelaku kejahatan lainnya.

Biasanya, menurut pengalaman dari seorang tahanan, mereka yang terlibat kasus kekerasan seksual punya jalan yang penuh dengan 'ranjau' dan 'berbatu' di dalam sistem kepenjaraan di Inggris.

Baca: Kronologi dan Pengakuan ART yang Gugurkan Janinnya di Penjaringan

"Sebab ada banyak orang yang akan memilih mereka (narapidana kasus kekerasan seksual) untuk dihantam, dipojokan atau di-bully. Tidak mudah," kata Peter Carey di kediamannya di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (11/1/2020).

"Jadi, mungkin Reynhard harus ada perlindungan, harus ada sistem di mana dia di salah satu bagian dari kepenjaraan yang memastikan bahwa dia tidak dibunuh di dalam penjara," katanya lagi.

Menurut Peter Carey, dalam kasus Reynhard Sinaga ada satu unsur penting yang perlu diperhatikan, yakni psikopat yang dimilikinya.

Fakta bahwa Reynhard menjadi musuh bagi dirinya sendiri lantaran psikopat, membuatnya berani memfilmkan setiap aksi bejatnya kepada para korban.

Pihak kepolisian Manchester total sudah mengumpulkan sebanyak 15 buah DVD lengkap dengan 1500 film, yang bobotnya setara dengan 3.2 terabyte, berisikan cuplikan aksi pencabulan yang diperbuat Reynhard Sinaga.

"Jadi dia mendakwa diri sendiri dengan sistem psikopat dia, kalau dia bukan seorang psikopat mungkin dia akan destroy the evidence," kata Peter Carey.

Menurutnya, secara medis, harusnya ada seorang psikolog yang terlibat dalam memutuskan di mana nantinya Reynhard Sinaga dipenjarakan.

Dengan kelihatan bahwa dia adalah seorang psikopat, unsur medis harus dipertimbangkan karena mungkin, di dalam empat sidang yang sudah dijalani Reynhard, hal seperti itu tak pernah dibahas.

Baca: Bantahan Pramugari Siwi soal Jadi Simpanan Bos Garuda Hingga Alasannya Baru Lakukan Klarifikasi

"Sebenarnya dia santai-santai saja, dia tertawa waktu lihat film, dia sisir rambut yang sudah panjang, dia terlihat santai-santai saja dengan semua hal yang membuat juri, anggota dari pengadilan, saksi, dan hakim merasa mual," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini