News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Cegah Tertular Virus Corona, Warga China Dilarang Salaman, Dokter Sebut Penularan Bisa Lewat Mata

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Rabu (22/1). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM, WUHAN - Seorang pakar medis asal China meyakini, virus corona yang saat ini meresahkan dunia bisa menular lewat mata.

Wang Guangfa adalah tokoh populer dalam dunia medis Negeri "Panda", di mana dia membantu mengatasi wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 2003.

Pakar pernapasan Rumah Sakit Pertama Universitas Peking Beijing itu mengaku terinfeksi virus corona, namun saat ini telah sembuh.

Dilansir SCMP dan Daily Mirror Jumat (24/1/2020), Wang Guangfa menyatakan terkena virus itu saat mengunjungi Wuhan dua pekan lalu.

Kota yang terletak di Provinsi Hubei tersebut merupakan asal muasal penyebaran patogen baru dengan kode 2019-nCov itu.

"Saya punya energi untuk berselancar di WeChat, internet, maupun pesan teks, di mana saya tersentuh dengan doa dan harapan semua orang," paparnya.

Beberapa pasien yang terinfeksi dirawat di RS Jinyintan, Wuhan. (SCMP/Jun Mai)

Wang menuturkan, dia meyakini terkena penyakit yang mirip SARS itu melalui penularan di mata karena tidak mengenakan pelindung lengkap.

Dia mengungkapkan saat kejadian, dia sudah memakai masker N95 dan pakaian pelindung. "Tapi saya segera menyadari tidak memakai pelindung mata," ujarnya.

Usai pulang dari Wuhan dan kembali ke Beijing, Wang menceritakan mulai menderita konjungtivis di bagian mata kirinya.

Baca: Mahasiswa Indonesia di Wuhan China Terancam Kelaparan

Sekitar tiga jam kemudian, dia mengaku menderita demam dan radang selaput lendir yang parah. Dia menuturkan awalnya sempat mengira menderita flu.

Dia memutuskan untuk mencoba tes virus corona setelah pengobatan flu tidak berhasil, di mana hasilnya adalah positif.

Wang kemudian mengajukan asumsi, bahwa salah satu penularan patogen yang sudah menyebar hingga 12 negara itu adalah melalui mata.

Menindaklanjuti klaim Wang, pakar dari Komisi Kesehatan Nasional China Li Lanjuan menyatakan, tim medis yang merawat pasien harus mengenakan goggle.

Wang sempat mendapat hujatan setelah dua pekan lalu, dia menyebut penyebaran virus tersebut sudah bisa dikendalikan.

Namun, dia sendiri jatuh sakit, dengan penyakit itu sudah membunuh 41 orang, dengan sebagian besar terjadi di Wuhan maupun Provinsi Hubei.

Wang bersikukuh, penyakit itu bisa diatasi. Namun dibutuhkan kerja ekstra dikarenakan situasi di Wuhan berbeda dengan area lain.

Baca: Mantan Ketua KPU Sultra Cerita Kondisi Putrinya yang Sedang Studi di Wuhan China

Dia berkata, langkah pemerintah pusat dengan menutup Pasar Hasil Laut Huanan, diyakini sebagai sumber pertama penyebaran virus Wuhan, sudah tepat.

Selain itu, dia juga menekankan bahwa virus sudah bisa diidentifikasi, di mana prosesnya lebih cepat dibanding saat penanganan SARS.

Warga Dilarang Salaman

Pemerintah Beijing, China, meminta warga untuk tak tidak bersalaman sebagai bentuk pencegahan akan merebaknya virus corona.

Hingga Minggu (26/1/2020), patogen yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei, itu sudah menewaskan 56 orang, dengan 1.975 kasus orang yang terinfeksi.

Melalui pesan teks, otoritas kesehatan Beijing meminta warga untuk tidak bersalaman. Mereka diminta untuk memberikan salam secara tradisional.

Wang Guangfa, pakar pernapasan di Beijing ketika diwawancarai media lokal. Dia meyakini virus corona, di mana dia sempat terinfeksi sebelum sembuh, bisa menular melalui mata.(QQ.com via SCMP) ()

Selain itu, pemerintah ibu kota China itu berencana menangguhkan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan universitas setelah liburan Tahun Baru Imlek usai.

Dilaporkan Reuters, Hong Kong sudah lebih dulu menerapkan penutupan lembaga akademik hingga 17 Februari setelah virus corona merebak.

Publik Negeri "Panda" meminta adanya transparansi, setelah pemerintah terkesan menutupi cara mereka dalam menangani patogen tersebut.

"Orang-orang di kampung halaman saya mencurigai jumlah korban terinfeksi yang diklaim oleh pemerintah," ujar Violet Li, warga salah satu distrik di Wuhan.

Baca: Video! Pekerja di Wuhan Bahu Membahu Bangun Rumah Sakit Khusus Corona dalam 6 Hari

Dalam konferensi pers, Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan, kemampuan penyebaran virus corona semakin kuat dengan kasus infeksi bisa semakin bertambah.

Sejauh ini, Beijing mencatatkan 1.975 kasus dengan korban meninggal mencapai 56 orang. Sebagian besar korban berasal dari Hubei dan Wuhan.

"Berdasarkan informasi klinis terbaru, kemampuan virus itu untuk menyebar entah bagaimana menjadi lebih kuat," papar kepala komisi, Ma Xiaowei.

Ma menerangkan, masa inkubasi virus corona terjadi antara satu hingga 14 hari, tergantung bagaimana kondisi infeksi terjadi.

Dia menyatakan, pemerintah pusat bakal semakin menggalakkan langkah pencegahan, yang antara lain membatalkan acara besar hingga menghentikan transportasi publik.

Sejumlah kalangan meragukan kemampuan China dalam menangani. Meski begitu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) urung mendeklarasikannya sebagai wabah internasional.

Virus corona itu menjadi perhatian dunia karena disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada 2002-2003, dan membunuh hampir 800 orang.

Patogen itu diyakini berasal dari Pasar Seafood Huanan, di mana tempat itu juga menjajakkan hewan eksotis dan liar seperti kelelawar hingga serigala.

Hingga saat ini, sudah ada 12 negara yang mengumumkan kasus positif virus corona, dengan Kanada menjadi yang terbaru melakukannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar asal China Ini Sebut Virus Corona Menular lewat Mata" dan "Cegah Virus Corona, Pemerintah Beijing Minta Warga Tak Bersalaman"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini