Soal makanan, Nurhasan menyebut tak ada masalah kecuali soal harga makanan yang tiba-tiba naik drastis.
"Terkait dengan logistik, mereka sebenarnya enggak ada masalah, walaupun hanya ada satu toko saja yang menyediakan itu," tuturnya.
"Yang jadi persoalan biasanya pembeli kacang-kacangan, sayur-sayur itu, sekali itu Rp 20 ribu kalau dirupiahkan, sekarang menjadi Rp 80 ribu," terangnya.
Untuk itu, Nurhasan sudah menegaskan kepada mahasiswa untuk tak khawatir soal biaya makanan karena pihak kampusnya yang akan membiayai.
"Tapi sudah saya katakan, saya komunikasi langsung dengan mereka 'Sudah, enggak usah resah, Universitas Negeri Surabaya akan bantu sepenuhnya itu'," ucap Nurhasan.
Nurhasan berharap para mahasiswa sudah tak lagi merisaukan soal harga makanan yang mahal lantaran ditanggung Unesa.
"Jadi jangan memikirkan kenaikan (harga) itu, terus tidak membeli, yang mengakibatkan nanti kesehatannya terganggu," kata Nurhasan.
Dengan demikian, Nurhasan ingin para mahasiswanya terus mengonsumsi makanan sehat agar kondisi tubuhnya terjaga dan tak terjangkit virus corona.
"Jadi asupan gizinya harus cukup, karena virus ini adalah berbahaya sekali kalau kekebalan tubuhnya enggak bagus," ujar Nurhasan.
"Sehingga beli saja, makan yang bergizi, yang enak, agar kesehatannya terjaga."
Video Call Mahasiswa Unesa di Wuhan
Dalam tayangan itu, Aprilia Mahardini, satu diantara mahasiswa Unesa di Wuhan menceritakan kondisi terbarunya.
Diketahui, Aprilia merupakan warga Desa Tanggul, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Aprilia mendapat beasiswa hingga bisa melanjutkan pendidikan di China.