Sehingga mahasiswa yang bermukim di asrama tersebut sampai saat ini belum mengalami kesulitan dalam pengadaan makanan untuk dikonsumsi sehari-hari.
"Alhamdulillah, Jadi mudah kak. Ada jadwal perminggu dus kali market disini dibuka," katanya.
Dia menuturkan, untuk keperluan makan, mahasiswa biasanya masak sendiri di asrama.
Karena itu, jika market telah dibuka, para mahasiswa akan membeli perlengkapan untuk keperluan masak seminggu.
Beruntung meski jauh dari orang tua dan keluarga, namun pihak dari KBRI terus memantau kondisi mahasiswa asal Indonesia yang ada di Henan.
"Sudah ada kak, dari KBRI langsung yang hubungi kakak tingkatan di zhengzhou untuk mendata mahasiswa-mahasiwa di provinsi Henan," terangnya.
Pihak KBRI lanjutnya meminta para mahasiswa tetap menjaga kesehatan, jangan panik, dan terus jalin komunikasi dengan pihak KBRI apabila ada masalah.
"Pesan mereka juga jangan menyebar-nyebarkan kan info-info yang tidak benar ke media-media," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WNI di Wuhan Khawatir, Seorang Mahasiswa di Apartemennya Diduga Kena Virus Corona"