TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar Indonesia untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya menyampaikan kondisi terkini dari seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura yang terjangkit virus corona.
Menurut Swajaya, WNI yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART) itu saat ini kondisinya sudah stabil.
"Berdasarkan informasi terakhir, kondisinya stabil dan sedang dalam perawatan di ruang isolasi," ungkap Swaja dalam wawancaranya di Metro Siang yang diunggah di kanal Youtube Metro TV News, Rabu (5/2/2020) siang.
"Nanti terus dilakukan observasi sampai dinyatakan negatif (terjangkit virus corona)," sambungnya.
Swajaya menerangkan, wanita Indonesia tersebut tertular virus corona dari majikannya.
Ia menyebutkan, sang majikan memang banyak berinteraksi dengan turis asal Tiongkok.
"Jadi saudara kita tertular dari majikannya dan kebetulan majikannya banyak berinteraksi dengan turis asal Tiongkok karena dia bekerja di toko yang sering dikunjungi turis RRC," terang Swajaya.
Swajaya juga mengatakan, majikan WNI tersebut juga terjangkit virus corona meskipun sebelumnya tak pernah berkunjung ke China.
Dubes Indonesia untuk Singapura tersebut menuturkan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Singapura dan pihak rumah sakit (RS) yang merawat WNI tersebut untuk dapat memantau kondisinya.
"Dia (WNI) sudah punya nomer HP kita untuk dihubungi setiap saat tapi sampai sekarang mungkin masih belum mau menghubungi," lanjut Swajaya.
"Tapi kita terus koordinasi dengan pihak RS untuk memastikan bahwa kondisinya gimana," sambungnya.
Pastikan WNI Dapat Perawatan Baik di Singapura
Swajaya menyampaikan pihaknya terus memastikan WNI tersebut mendapat perawatan terbaik di Singapura.
"Yang bersangkutan sudah dirawat di ruang isolasi dengan menggunakan prosedur yang memang harus diperlakukan sejak awal di Singapura," kata Swajaya dalam wawancaranya yang diunggah di kanal Youtube Kompas TV, Selasa (4/2/2020).
"Jadi, kita memastikan yang bersangkutan mendapatkan perawatan dan kita terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit maupun Kementerian Kesehatan Singapura untuk memastikan bahwa saudara kita mendapatkan perawatan yang baik," tambahnya.
Swajaya pun menyebut perawatan untuk penyembuhan WNI menjadi hal yang terpenting saat ini.
"Saya kira yang paling penting sekarang yang bersangkutan sudah diisolasi dan di dalam isolasi tentu sudah dilakukan perawatan," tutur Swajaya.
"Karena kita tahu belum ada vaksinnya jadi kita pastikan yang bersangkutan itu terus diawasi secara rutin dan kita harapkan sampai yang bersangkutan bisa sembuh," sambungnya.
Untuk memastikan tidak ada lagi WNI yang terjangkit virus corona, Swajaya menuturkan pihaknya terus memberikan imbauan pada seluruh WNI di Singapura untuk mengikuti anjuran pemerintah Singapura melalui Kementerian Kesehatan Singapura.
Menurut Swajaya, imbauan tersebut juga telah disampaikan melalui berbagai sarana, termasuk sosial media, pada seluruh WNI di Singapura sejak awal virus mematikan itu merebak.
"Kita juga membuka layanan 24 jam untuk WNI yang memerlukan bantuan atau penanganan kalau memang ada yang terindikasi atau merasa mengalami gejala virus ini," lanjut Swajaya.
Selain itu, Swajaya menuturkan pihaknya juga terus memperbarui informasi terkait situasi penyebaran virus corona di Singapura.
"Sejak awal kami terus menerus meng-update situasi dan juga secara terus menerus memberikan informasi imbauan seperti yang diberikan Kementerian Kesehatan Singapura," kata Swajaya.
"Misalnya menjaga kebersihan, menggunakan masker di keramain, jadi itu semua prosedur baku yang dianjurkan pada seluruh warga Singapura dan kita minta WNI mengikuti anjuran tersebut," sambungnya.
KBRI Singapura Imbau WNI Waspada
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura meminta warga negara Indonesia (WNI) di Negeri Singa meningkatkan kewaspadaan.
Hal itu menyusul adanya seorang WNI yang positif tertular virus corona baru yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
"WNI yang berada di Singapura diharapkan dapat tetap waspada, menjaga kesehatan dan kebersihan, dan memperhatikan imbauan yang dikeluarkan Pemerintah Singapura melalui jalur resmi Ministry of Health https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan," demikian tulis keterangan KBRI Singapura, seperti yang dilansir Kompas.com, Selasa (4/2/2020).
Sebelumnya, KBRI di Singapura mendapat kabar tersebut dari Kementerian Kesehatan Singapura (MoH).
WNI yang tertular virus corona itu diketahui bekerja sebagai asisten rumah tangga di sebuah rumah di Jalan Bukit Merah.
Ia diketahui tidak pernah melakukan perjalanan ke China.
Dugaan sementara, paparan terjadi karena ia bekerja di rumah seorang warga negara Singapura yang sebelumnya positif terpapar virus tersebut dan kini tengah dirawat di Singapore General Hospital.
"KBRI Singapura telah menerima konfirmasi lisan dari Ministry of Health Singapura, namun dikarenakan Personal Data Protection Act, identitas WNI tersebut belum dapat disampaikan," imbuh keterangan itu.
Kini, KBRI Singapura terus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang terkait penanganan WNI yang menjadi kasus paparan ke-21 di Singapura.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Dani Prabowo)