News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Meninggalnya Dokter Li Wenliang akibat Virus Corona Picu Kemarahan Masyarakat China

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendiang dokter Li Wenliang (34 tahun), dokter spesialis mata di sebuah rumah sakit di Kota Wuhan. Dia adalah dokter pertama yang memperingatkan tentang munculnya virus misterius yang kini dinamakan virus corona di Kota Wuhan.

TRIBUNNEWS.COM - Meninggalnya seorang dokter, Li Wenliang membuat sedih dan menyulut kemarahan masyarakat luas di China.

Hal itu lantaran Li Wenliang pernah mencoba untuk memperingatkan tentang ancaman wabah virus corona.

Li Wenliang dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020) setelah terinfeksi virus saat merawat pasien di Wuhan.

Pada Desember 2019 lalu Dr Li mengirim pesan ke sesama petugas medis, ia memperingatkan adanya virus yang ia pikir mirip dengan SARS.

Akan tetapi, pihak kepolisian memperingatkannya untuk berhenti membuat komentar palsu dan ia juga diselidiki karena menyebarkan desas-desus.

"Kurasa dia bukan penyebar rumor. Bukankah ini berubah menjadi kenyataan sekarang?" Ujar ayah Dr Li, Li Shuying, dikutip dari bbc.com.

"Anakku luar biasa," tambahnya.

Kepemimpinan China telah menghadapi tuduhan meremehkan keparahan virus dan juga berusaha merahasiakannya pada awal kemunculannya.

Hingga hari ini, Sabtu (8/2/2020) virus ini telah menginfeksi sebanyak 34.375 orang dan 719 orang dinyatakan meninggal dunia.

Baca: Li Wenliang, Dokter Pertama yang Peringatkan Virus Corona Meninggal, Istrinya Tengah Hamil 5 Bulan

Selain itu, jumlah negara yang menjadi lokasi penyebaran virus ini ada 28 negara.

Dari jumlah yang terinfeksi ada 1.565 orang dinyatakan sembuh.

Berita kematian Dr Li menjadi trending topik teratas di media sosial China, berisi sekitar 1,5 miliar pendapat.

Kematiannya juga membawa tuntutan dari masyarakat kepada pemerintah China.

Masyarakat ramai menyuarakan taggar "pemerintah Wuhan berutang permintaan maaf kepada Dr Li Wenliang" dan "Kami ingin kebebasan berbicara".

Namun, kedua tagar itu dengan cepat disensor.

Penelusuran BBC pada Weibo (sejenis Twitter) pada hari Jumat pagi, ratusan ribu komentar telah dihapus dan hanya menyisakan sedikit komentar.

Sebuah foto yang beredar di Twitter pada akun @sanverde, yang dilaporkan bersumber dari platform perpesanan WeChat menunjukkan pesan dalam bahasa China yang mengatakan "Perpisahan Li Wenliang" yang ditulis di salju di tepi sungai.

Baca: Sempat Takut Virus Corona, ‎Warga Kampung Tua Penagi Natuna Mengungsi, Kini Sudah Kembali ke Rumah

Kisah seorang Dr Li

Li Wenliang atau kerap disapa Dr Li ini sebelumnya pernah memposting kisahnya di media sosial.

Dr Li menuliskan peringatan bahaya virus corona di tempat tidur.

Pada status Dr Li tersebut, dia sudah memperhatikan kasus virus corona yang dikatakan seperti SARS.

Pada 30 Desember 2019 lalu, Dr Li mengirim pesan berantai pada sesama dokter di obrolan grup.

Dr Li meminta rekan seprofesinya untuk memakai pakaian pelindung untuk menghindari infeksi virus baru.

Empat hari kemudian dia dipanggil ke Biro Keamanan Umum di mana ia diminta menandatangani surat.

Dalam surat itu dia dituduh membuat komentar palsu yang telah mengundang keributan.

Nama Dr Li pun masuk ke dalam satu dari delapan orang yang masih diselidiki polisi sebagai penyebar hoaks.

Pihak berwenang setempat kemudian meminta maaf kepada Dr Li atas tuduhan tersebut.

Dalam unggahan akun Weibo-nya, Dr Li menjelaskan pada 10 Januari 2020 dia mulai batuk, hari berikutnya dia demam dan dua hari kemudian dia dirawat di rumah sakit.

Dia didiagnosis teinfeksi virus korona pada 30 Januari 2020.

Baca: Dokter Li Wenliang Meninggal, Sempat Dianggap Menyebarkan Berita Bohong Terkait Virus Corona

Update jumlah korban virus corona

Berdasrkan data dari Thewuhanvirus.com, angka kasus Coronavirus (2019-nCov) dan kematian akibat virus tersebut saat ini terus bertambah.

Berdasarkan data terbaru yang dikutip Tribunnews.com, Sabtu (8/2/2020) pukul 14.18 WIB, tercatat sebanyak 34.986 kasus terkonfirmasi coronavirus dan 725 kematian yang tersebar di 28 negara.

Dilansir CNN, Thailand telah melaporkan tujuh kasus baru yang terkonfirmasi coronavirus.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand melaporkan tiga dari pasen baru tersebut yakni orang Thailand dan empat orang China.

Saat ini telah ada 32 kasus dikonfirmasi Thailand.

Negara ini merupakan tujuan populer wisatawan Tiongkok.

Update coronavirus terbaru (thewuhanvirus.com)

Sementara Kedutaan Besar Amerika Serikat mengatakan bahwa satu warga AS meninggal di rumah sakit Wuhan akibat virus ini.

Baca: Diduga Ada yang Terinfeksi Virus Corona, Rumah Sakit di Inggris Diisolasi hingga Tolak Pasien Datang

Baca: BREAKING NEWS: Pria Jepang Meninggal di Rumah Sakit China Akibat Virus Corona

Warga negara AS tersebut berusia 60 tahun dan didiagnosis menderita coronavirus.

Ia meninggal di Rumah Sakit Jinyintian, Wuhan pada Kamis (6/2/2020).

(Tribunnews.com/Yurika Nendri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini