TRIBUNNEWS.COM - Daniel Ou Yang adalah warga dari Australia yang terjebak di Wuhan, Hubei, China Tengah.
Dimana saat ini di Kota Wuhan sendiri adalah pusat ditemukannya virus corona yang mematikan.
Setiap Tahun Baru Imlek, Ou Yang selalu mengunjungi ayah dan kakek-neneknya di Provinsi Hubei.
Tidak terkecuali untuk tahun ini.
Baca: 70 Terduga Virus Corona di Indonesia: 68 Negatif dan 2 Masih Diperiksa
Baca: WHO: Vaksin Corona Tersedia 18 Bulan Lagi
“Saya meninggalkan Sydney pada 12 Januari, singgah sebentar di Guangzhou."
"Tiba di Wuhan pada tanggal 14 dan tetap di sana sampai tanggal 5 Februari,” katanya yang dilansir dari South China Morning Post.
Ou Yang tidak menyadari jika kedatangannya ke Wuhan bersamaan dengan menyebarnya virus corona baru bernama Covid-19.
Hingga akhirnya berita soal diisolasinya sekitar 56 juta warga di Kota Wuhan dan kota-kota di sekitarnya itu terdengar di telinganya.
“Saya tidak tahu seberapa parahnya kalau tidak diberitahu oleh bibi saya,” kata agen properti kelahiran Wuhan yang menetap di Australia itu.
Pria berumur 21 tahun yang sehat bugar itu sebelumnya tidak khawatir akan berita tersebut.
Baca: Update Kondisi WNI Positif Virus Corona Di Singapura: Situasinya Stabil
Baca: Menkes Terawan Bantah Riset Harvard soal Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi: Itu Menghina
"Aku tidak tahu apa maksudmu?" kata dia pada bibinya saat itu.
"Semua angkutan umum, bandara, semua yang ada di kota ditutup," jawab sang bibi.
Menurutnya kejadian itu begitu dekat dengan Tahun baru Imlek bahkan hingga membuat semua perayaan dibatalkan.
"Artinya benar-benar sedang terjadi sesuatu yang besar," ujarnya.