"Dia (Quaden) berlari ke mobil dengan histeris karena dia tidak ingin saya membuat keributan di sekolah," lanjutnya.
Yarraka pun juga sempat menyebutkan ia merasa 'gagal' sebagai orang tua saat melihat anaknya mendapatkan bullying seperti itu.
Dia juga mengatakan insiden yang terjadi kepada anaknya ini terjadi setiap hari.
Kejadian perundungan ini, ujar Yarraka, menyakiti kita sebagai keluarga.
Baca: Konsep Merdeka Belajar Nadiem Makarim, Efektifkah Atasi Bullying? Ini Kata Ganjar dan Pakar
Baca: Lucinta Luna Alami Bullying Hingga Depresi dan Minum Obat, Kuasa Hukum Laporkan 18 Akun Medsos
"Aku sudah menelepon sekolah," kata Yarraka.
"Sudah beberapa kali. Setiap kali ada anak baru yang tidak menyadari kondisi Quaden," ungkapnya.
Quaden dilahirkan dengan achondroplasia dwarfism, suatu kondisi genetik yang memengaruhi pertumbuhan seseorang.
Yarraka mengatakan dia ingin orang tua mendidik anak-anak mereka tentang efek intimidasi dan meningkatkan kesadaran akan disabilitas.
Video tersebut telah ditonton lebih dari tujuh juta kali sejak disiarkan ke Facebook pada Rabu (19/2/2020) sore lalu.
Video itu juga telah dibagikan ratusan ribu kali dan menarik perhatian di seluruh dunia.
"Quaden, kamu berada di sini, sekolah ini mungkin tidak berfungsi tetapi akan ada ruang untukmu," komentar seorang pengguna Facebook di video.
Yang lain berkata: "Ini menghancurkan hati saya. Saya minta maaf orang kecil ini harus melalui ini ... Anda adalah orang yang lebih baik daripada para pengganggu itu."
Baca: Maraknya Aksi Perundungan atau Bullying di Sekolah Coreng Dunia Pendidikan, Psikolog Ungkap Penyebab
Baca: Aksi Kasus Bullying Terus Terulang, Ketua KGC: Selama Ini Anak-anak Menderita di Sekolah
Tim liga rugby Indigenous All Stars juga memiliki pesan untuk Quaden, yang mereka unggah dalam video ke Facebook.
Indigenous All Stars menyebut ia mengundang Quaden untuk memimpin mereka ke lapangan menjelang pertandingan pada hari Sabtu (22/2/2020) besok.