Anggota parlemen mengatakan Citizenship Amendment Act (CAA) dibuat untuk membantu kelompok minoritas di negara-negara tetangga India yang mengalami persekusi.
Mereka akan dipermudah jika ingin menjadi warga negara India.
Namun, aturan tersebut tidak belaku bagi warga Muslim.
Modi mengatakan undang-undang itu dibuat untuk melindungi kaum minoritas yang tertindas.
Sementara para kritikus mengatakan undang-undang itu adalah bagian dari upaya meminggirkan Muslim.
Kekerasan di wilayah mayoritas Muslim di timur laut Delhi dimulai pada hari Minggu dan berlanjut hingga hari Senin.
Dalam aksi itu, pertama kalinya ada seorang anggota pasukan keamanan terbunuh.
Kerusuhan di beberapa wilayah India yang sudah meletus sejak akhir tahun lalu.
Polisi menembakkan peluru gas air mata serta menambakkan batu untuk membubarkan kerumunan.
Akibatnya 25 orang terluka.
Ketua Menteri yang baru saja terpilih lagi di Delhi, Arvind Kejriwal, meminta pemerintah federal untuk memulihkan hukum dan ketertiban.
Kepolisian ibukota melapor langsung ke pemerintah federal, yang dijalankan oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India.
Undang-undang yang baru menimbulkan kekhawatiran status negara sekuler India tengah berisiko.
Pertemuan Modi dan Trump Akan Membahas tentang Perdagangan