News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kru Kapal Diamond Princess Tak Mau Dijemput Kapal, Kru: Buka Hati Nuraninya untuk Jemput Secepatnya

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kru Kapal Diamond Princess Tak Mau Dijemput dengan Kapal, Kru: Buka Hati Nuraninya untuk Jemput Secepatnya

"Jemput kami sekarang pak, dengan pesawat."

Baca: WNI Kru Kapal Pesiar Diamond Princess Asal Bali Minta Dipulangkan, Sekjen KPI: Tergantung Lobi

Baca: Pemerintah Akan Evakuasi 188 WNI ke Pulau Kosong di Dekat Jakarta

Bahkan, mereka mendesak agar Presiden Jokowi bisa mengabulkan permintaan mereka ini.

"Kami juga Indonesia pak presiden."

"Kami mewakili teman-teman kru Indonesia di Diamond Princess, Pak Presiden mohon buka hati nuraninya untuk menjemput kami secepatnya," tutup salah satu perwakilan.

Pemerintah Tak Mau Gegabah Memulangkan WNI dari Jepang

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menegaskan bahwa pemerintah tengah berusaha memikirkan jalan terbaik utuk menjemput 74 WNI itu.

Pemerintah harus juga harus memikirkan dampak, bagi 260 juta masyarakat di Indonesia.

Memang sampai saat ini, Indonesia belum mengalami kasus corona yang berarti.

"Pemerintah menjaga yang 260 juta (masyarakat) ini tetap bisa survive sembari kita melakukan tindakan-tindakan untuk menyelamatkan masyarakat kita yang ada di Jepang," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto Senin (24/2/2020) dikutip dari Kompas.com.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2020). (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com)

Oleh karena itu, tindakan pemulangan ini tidak boleh sembarangan.

"Tidak boleh sekedar kita dipengaruhi oleh sebuah keputusan yang gegabah, tidak boleh."

"Taruhannya besar sekali. Jadi saya minta juga para media ikut membantu supaya kita green zone," lanjutnya.

Sampai saat ini, ada empat WNI yang terinfeksi Covid-19.

Pemerintah dan otoritas Jepang masih terus berkomunikasi, untuk memutuskan cara terbaik evakuasi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini