TRIBUNNEWS.COM - Polemik mundurnya Pangeran Harry dengan Meghan markle masih terus berlanjut.
Di mana pasangan Duke dan Duchess of Sussex ini disebutkan resmi akan menanggalkan gelar mereka pada 31 Maret 2020 mendatang.
Namun hal menggelitik dilakukan oleh Pangeran Harry saat mendatangi Konferensi Pers di Edinburgh.
Dilansir dari The Guardian, disebutkan Pangeran berbicara di acara Travalyst di Edinburgh International Conference Centre pada hari Rabu (26/2/2020).
Duke biasanya akan dipanggil sebagai Tuan atau Yang Mulia - gelar yang tidak akan lagi digunakan ketika ia turun sebagai raja yang bekerja pada tanggal 31 Maret.
"Panggil saja aku Harry," minta sang Pangeran.
Mantan penasihat dan penyiar Partai Buruh Ayesha Hazarika, yang menjadi tuan rumah konferensi pun memperkenalkan sang duke ke panggung sebagai Harry setelah kerajaan meminta hanya nama depannya yang akan digunakan.
Dalam acara tersebut Pangeran Harry mengatakan kepada hadirin bahwa industri di Skotlandia berada di garis depan untuk membuat sektor ini lebih hijau, dengan mengatakan itu bisa menjadi contoh bagi seluruh Inggris dan dunia.
"Kami ingin mendengar kebenaran dan perspektif dari seluruh industri," katanya.
“Kami tidak perlu menemukan kembali roda, banyak pekerjaan hebat telah dilakukan. Tetapi penelitian kami kembali menunjukkan bahwa banyak dari upaya ini gagal mencapai kesadaran konsumen. "
Dia menambahkan: “Kita harus bekerja bersama ... untuk meningkatkan praktik baik yang sudah digunakan di seluruh dunia. Skotlandia adalah contoh yang bagus tentang apa yang kami maksudkan. Ada ambisi holistik untuk niat Skotlandia yang dapat diadopsi di seluruh Inggris dan bahkan di seluruh dunia."
"Skotlandia adalah salah satu tujuan wisata dengan pertumbuhan tercepat di seluruh dunia dan merupakan yang terdepan dalam pendekatan yang lebih berkelanjutan, itulah mengapa wawasan Anda tentang masalah ini sangat berharga."
Duke mendirikan koalisi Travalyst bersama dengan merek termasuk Booking.com, Skyscanner, Tripadvisor, Trip.com, dan Visa.
Konferensi di Edinburgh pada hari Rabu akan memungkinkan Harry dan tim Travalyst-nya untuk mendapatkan umpan balik dari industri perjalanan pada ide-ide baru untuk keberlanjutan, termasuk menciptakan sistem penilaian online untuk menunjukkan status penerbangan, akomodasi dan pengalaman liburan yang ramah lingkungan.
Sekitar 100 orang dari industri pariwisata dan perjalanan diundang untuk bergabung dalam pertemuan puncak tersebut.
Murka Ayah Meghan Markle
Diberitakan sebelumnya, Hingga Ratu Elizabeth II melarang pasangan Duke dan Duchess menggunakan merek royal mereka, Sussex.
Di mana melarang mereka menggunakan kata 'Royal' untuk keuntungan finansial, saat mundur dari kerajaan dan berada di luar Inggris.
Menanggapi hal tersebut, Pangeran Harry dan Meghan Markle memberikan suatu pernyataan resmi.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs web Sussex Royal, Pangeran Harry dan Meghan Markle menerima soal perintah Ratu Elizabeth.
Mereka akan membuang branding Sussex Royal mulai akhir bulan depan, namun juga menyelipkan suatu pernyataan baik Ratu maupun Pemerintah Inggris tidak memiliki kata "kerajaan" di seluruh dunia.
Pernyataan itu berbunyi:
"Sementara Duke dan Duchess fokus pada rencana untuk mendirikan organisasi nirlaba baru, mengingat aturan khusus Pemerintah Inggris seputar penggunaan kata Royal, maka telah disepakati bahwa organisasi nirlaba mereka, ketika diumumkan musim semi ini, tidak akan bernama Sussex Royal Foundation."
"Sementara tidak ada yurisdiksi oleh Monarki atau Kantor Kabinet atas penggunaan kata 'Kerajaan' di luar negeri, Duke dan Duchess of Sussex tidak berniat untuk menggunakan 'SussexRoyal' di wilayah mana pun pasca Musim Semi 2020."
Murka soal pernyataan Duke dan Duchess of Sussex, Ayah Meghan Markle mengungkapkan kemarahannya atas pernyataan pasangan itu.
Baca: Meghan Markle-Pangeran Harry Bakal Untung Miliaran hingga 3 Kali Lipat dari Kekayaan Beckham
Thomas Markle mengecam Meghan dan Harry karena disebut "menghina" sang Ratu atas pernyataan mereka soal Sussex Royal mereka.
"Saya sangat marah dengan Harry dan Meghan sekarang," terang Thomas Markle, dilansir dari The Sun, Rabu (26/2/2020).
"Mereka tidak memiliki hak untuk berbicara dengan Ratu seperti cara mereka berbicara dengannya. Saya pikir itu merupakan penghinaan bagi Ratu dan orang-orang Inggris."
Markle, yang merasa dicampakkan oleh Pasangan Royal tersebut, yakni sejak pernikahan mereka pada 2018, melanjutkan dengan mengatakan Meghan telah mencampakkannya dan sekarang mencampakkan keluarga kerajaan.
Kecaman dari Piers Morgan
Piers Morgan kembali memberikan kecaman kepada pasangan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Tuan Rumah Good Morning Britain ini mengecam Meghan Markle dan Pangeran Harry melakukan penghinaan untuk Ratu Elizabeth II.
Duke dan Duchess of Sussex dikritik karena perilaku mereka setelah kalah dalam 'pertempuran' untuk mempertahankan branding Sussex Royal mereka.
Awal mula, dilansir The Sun, Minggu (23/2/2020), setelah pembicaraan Istana Buckingham yang panjang, Ratu Elizabeth dan pejabat senior memerintah Pangeran Harry dan Meghan Markle tidak menggunakan kata 'Kerajaan' dalam peran baru mereka.
Yakni setelah keputusan mereka mundur dari tugas kerajaan untuk memulai kehidupan baru di Kanada.
Adanya masalah tersebut Ratu pun menggandeng seorang pengacara untuk memblokir mereka dan menguraikan kasus dalam hukum Inggris.
Baca: Pangeran Harry dan Meghan Markle Layangkan Surat Peringatan kepada Media Inggris
Baca: Mengaku 7 Tahun Alami Trauma, Piers Morgan Sebut Pangeran Harry Eksploitasi Kematian Putri Diana
Piers Morgan pun turun ke Twitter untuk mengungkapkan kemarahannya atas pernyataan pasangan itu.
Dia berkata: "Rasa tidak hormat yang mengejutkan yang terus ditunjukkan kedua orang ini kepada Ratu adalah keterlaluan.
"Memangnya mereka pikir mereka siapa?" tulisnya dalam twitter.
Ini bukan pertama kalinya Piers Morgan berbicara dan menentang Sussex .
Penyiar media ini telah berulang kali mengkritik Meghan Markle, menyebutnya "panjat sosial yang kejam" dan menuduh Pangeran Harry "bermain sebagai korban" hingga mengeskploitasi kematian Putri Diana.
Dia menuduh Harry "mengeksploitasi kematian Diana untuk menghasilkan jutaan dari bank investasi".
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)