TRIBUNNEWS.COM - Meningkatnya produksi masker bedah di Indonesia menjadi sorotan media asing.
Diketahui, produsen masker bedah di Indonesia meningkatkan produksi untuk mengatasi meningkatnya permintaan pasar.
Hal ini terjadi setelah Indonesia melaporkan dua kasus pertama virus corona.
Melansir Channel News Asia, produsen mungkin segera menghadapi kekurangan bahan baku setelah meningkatkan jumlah produksi.
Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Asosiasi Peralatan Medis Indonesia, Ahyahudin Sodri angkat bicara.
Berdasar penuturannya kepada CNA, ada tujuh produsen utama masker bedah di Indonesia.
"Perusahaan-perusahaan ini telah meningkatkan hasil produksi mereka hingga 50-70 persen," terang Ahyahudin Sodri.
Lebih jauh, produsen disebut masih berjuang untuk memenuhi permintaan.
Sodri menegaskan, produksi masker bedah meningkat lebih dari 100 persen.
Diketahui, tujuh produsen utama masker bedah kini kewalahan oleh permintaan dari negara lain yang ingin mendapatkan masker bedah dari Indonesia.
"Kami telah menolak beberapa pesanan luar negeri, kami fokus pada pemenuhankebutuhan domestik," terang Sodri.
Bersiap Kekurangan Bahan Baku
Lebih lanjut, pabrikan Indonesia juga bersiap menghadapi kekurangan bahan baku.
Untuk diketahui, bahan baku masker bedah yang diproduksi di Indonesia sebagian besar diimpor dari China, pusat penyebaran wabah Covid-19.