Namun, jika penutupan sekolah dilakukan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerugian, yakni mengancam hak atas pendidikan para siswa.
"Kecepatan gangguan pada bidang pendidikan saat ini tidak tertandingi, dan jika diperpanjang dapat mengancam hak atas pendidikan," kata Audrey Azoulay dikutip dari Channel News Asia.
Ancaman Ekonomi Akibat Virus Corona atau Covid-19
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan, wabah virus corona atau covid-19 sekarang telah menjadi 'pandemi global'.
Pandemi global yakni wabah yang berjangkit serempak di mana-mana meliputi daerah geografis yang luas.
Selain menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan ditutupnya pusat pendidikan, persedian bahan makanan juga mulai menipis.
Dari Eropa barat ke Asia Timur, persediaan bahan makanan diborong warga dalam beberapa pekan terakhir,termasuk kertas toilet dan pembersih tangan.
Dalam survei Buku Beige yang dirilis pada Rabu (4/3/2020), Federal Reserve Amerika Serikat menyatakan semakin khawatir tentang ketidakpastian akses ke barang-barang dan prospek ekonomi secara keseluruhan.
Baca: Cerita Risma Timbun Masker Sejak Januari: Ada di Kelurahan, Akan Dibagi Gratis untuk Cegah Corona
Baca: Pemkot Depok Buka Crisis Center di Gedung Balai Kota dan Hotline 112 Terkait Virus Corona
Meningkatnya jumlah korban jiwa di Amerika Serikat, yakni 11 orang, anggota parlemen Negera Paman Sam ini sepakat menyediakan dana lebih dari US $ 8 miliar untuk melawan wabah tersebut.
Sementara itu, Kepala International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan, virus ini pun menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan ekonomi.
Diperkirakan, akan ada keterlambatan pertumbuhan global hingga di bawah 2,9 pesen dari pada tahun lalu.
Menindaklanjuti hal itu, pemerintah Amerika Serikat akan melakukan upaya-upaya pencegahan dengan maksimal.
"Pada saat ketidakpastian, lebih baik melakukan lebih banyak daripada tidak cukup," ucap Kristalina Georgieva masih dikutuip dari sumber yang sama.
(Tribunnews.com/R Agustina)