Wuhan melakukan isolasi dalam waktu yang tidak ditentukan dan telah berhasil menekan jumlah penyebaran virus.
Selanjutnya, Italia yang merupakan wilayah di luar China yang memiliki jumlah kasus terbesar.
Awalnya, Italia mengunci sejumlah 16 juta penduduk di wilayah Utara.
Sempat terjadi kericuhan di berbagai wilayah Italia, hingga akhirnya pemerintah berwenang memutuskan melakukan isolasi menyeluruh ke negara tersebut.
Kembali ke Al Jazeera, untuk diketahui, durasi penutupan atau isolasi tergantung pada keputusan pemerintah masing-masing.
Mengingat akan banyak orang di seluruh dunia akan terisolasi di rumah, ini langkah-langkah untuk mempersiapkan hal tersebut:
- Makanan tidak mudah rusak
Termasuk minuman kemasan, tak lupa siapkan saus, pasta, kacang-kacangan, beras, sereal, kerupuk, dan barang-barang kering: teh, gula, kopi.
- Alat medis dasar
Termasuk obat-obatan yang dijual bebas untuk meringankan gejala yang mungkin (virus corona).
Dalam kasus ringan, virus corona memiliki banyak kesamaan dengan gejala flu biasa.
Persiapkan pula obat-obatan untuk demam, dan batuk.
Penting juga menyimpan persediaan obat resep selama satu bulan.
- Alat kebersihan
Lebih lanjut, persediaan alat kebersihan yang diperlukan juga harus diperhatikan.
Mencakup sabun untuk mencuci tangan , mandi, mencuci dan untuk bersih-bersih rumah.
Tak lupa disinfektan untuk menjaga semuanya tetap bersih.
- Kegiatan
Juga penting untuk mempersiapkan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di dalam rumah.
Buku menarik untuk dibaca, olahraga yang bisa dilakukan di dalam rumah bisa menjadi pilihan,
5. Hindari Obat Antiinflamasi
Lebih lanjut, Menteri Kesehatan Prancis, Oliver Veran angkat bicara melalui unggahan Twitter pada Sabtu (14/3/2020).
Ia mengatakan, untuk menghilangkan rasa sakit, sebaiknya mengonsumsi parasetamol.
Karena obat antiimfalamsi yang dijual bebas dapat memperburuk gejala virus corona.
"Konsumi obat antiimflamasi bisa memperburuk infeksi," kata Veran.
"Jika demam, minum parasetamol. Jika salah mengonsumsi obat antiimflamasi, minta saran dokter," tambah Veran.
Obat antiinfalamsi diketahui berisiko bagi mereka yang memiliki penyakit menular cenderung mengurangi respons sistem kekebalan tubuh.
Baca: Ada Corona, Kantor Pajak Tutup hingga 5 April, Batas Lapor SPT Pribadi Mundur ke 30 April
Baca: Proses Virus Corona Menjangkit Tubuh Manusia, Paru-paru Target Utama!
Baca: Cek Di Sini Link Situs Pikobar, Pantau Peta Sebaran Kasus Corona atau Covid-19 di Jawa Barat
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)