Antara empat hingga 10 hari setelah fase pertama, seseorang bisa mengalami sesak napas, batuk, dan paru-paru mereka mungkin terisi dengan cairan.
Seorang pasien mengatakan kepada CDC bahwa HPS merasa badannya seakan ditekan sesuatu.
"Ada pita ketat di dada saya dan bantal menutupi wajah saya."
Baca: Tak Hanya Warga yang Marah, Syuting Ria Ricis saat Wabah Corona Bikin Desainer Tersohor Ini Marah
Baca: Alami Stres Akibat Informasi Berlebih Soal Corona? Ini Cara Mengatasinya
Bagi mereka yang mengalami kondisi tersebut kemungkinan 38 persen meninggal.
Sementara itu dalam kasus HFRS, gejala akan datang lebih cepat.
Termasuk diantaranya sakit punggung dan perut serta sakit kepala, kedinginan, mual dan demam.
Penglihatan juga bisa kabur dan wajah mereka menjadi memerah atau meradang.
Kondisi ini bisa diikuti oleh tekanan darah rendah, serta syok akut, kebocoran pembuluh darah dan gagal ginjal akut.
Bagi penderita ini, dari angka 1 hingga 15 persen pasien akan meninggal.
Kematian pria itu terjadi di tengah pecahnya virus corona yang diperkirakan bermula dari makanan ekstrim China yakni kelelawar dan trenggiling.
Virus yang menyebabkan penyakit COVID -19, telah menyebar dari Cina ke setiap benua kecuali Antartika.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)