TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan dirinya positif terinfeksi virus corona, Jumat (27/3/2020).
Johnson mengaku dia mengalami gejala batuk dan demam selama 24 jam terakir.
Saat ini Johnson akan mengisolasi diri namun dia menegaskan akan terus mengawal kondisi pandemi corona di Inggris.
Berikut ini Tribunnews rangkum pernyataan lengkap Boris Johnson melalui BBC:
"Hai teman-teman," kata Boris Johnson.
"Saya ingin mengumumkan sesuatu terjadi hari ini, saya mengalami gejala ringan dari virus corona, yaitu, demam dan batuk kering," terang Boris Johnson.
Baca: Jubir Istana ungkap Boris Johnson Sempat Bertemu Ratu Elizabeth 16 Hari Lalu
"Dan atas saran dari Kepala Medis, saya telah mengikuti tes yang hasilnya positif. Jadi saya bekerja dari rumah. Saya menyendiri, melakukan hal seharusnya dilakukan," ungkap Boris Johnson.
"Tetapi jangan khawatir, saya dapat mengatakan, berkat kemajuan teknologi modern, saya dan tim saya dapat berkomunikasi untuk melanjutkan perjuangan melawan virus corona," tambah Boris Johnson.
"Dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang terlibat (melawan virus corona). Saya berterima kasih, tentu saja di atas segalanya, kepada staf NHS kami yang luar biasa," tambahnya.
"Pertemuan tadi malam sangat menyentuh, semua orang bergabung memberikan tepuk tangan untuk NHS," terang Boris Johnson.
"Tapi bukan hanya NHS, polisi, pekerja perawat, guru, dan semua orang yang bekerja di sekolah, staf DWP," tuturnya.
"Respons luar biasa dan upaya publik untuk menjadi relawan," tambahnya.
"Enam ratus ribu orang secara sukarela mengambil bagian dalam upaya nasional untuk melindungi orang dari paparan virus corona. Saya ingin mengucapkan terima kasih," kata Boris Johnson.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada smeua orang yang ingin menjaga negara kita, dapat melewati pandemi ini," terangnya.