TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu di London bagikan kisah putranya terjangkiti covid-19.
Toni Rhodes asal London bagikan pengalaman keluarga mereka terjangkiti virus corona (Covid-19) di Facebook pada 27 Maret 2020.
Akun Facebook Toni Rhodes menuliskan bagaimana awal mula putranya, Curtis dinyatakan positif corona.
Pada hari Minggu, Curtis disebut tak bernafsu makan.
Bahkan bayi yang baru berusia 7 minggu tersebut tidak makan dalam 12 jam.
Toni Rhodes menyebut jika putranya terlihat sangat gelisah dan lebih banyak tangisan yang berbeda.
Baca: Bayi 2 Bulan Berjuang Lawan Corona Sendirian, Dipisahkan dari Orang Tua, Sang Ibu Tak Bisa Dampingi
Baca: Kucing di Belgia Terjangkit Covid-19, Alami Gejala Diare sampai Sesak Napas
"Curtis tidak makan selama 12 jam dalam semalaman pada hari Minggu, dia gelisah dan penuh tangisan tak seperti biasa satu dua hari terakhir ini," tulis akun Toni Rhodes.
Pada hari selanjutnya, Curtis tertidur karena terlalu lemas.
Dan keesokan paginya, muncul ruam dan mata berair bengkak merah.
"Dia sangat mengantuk dan tidak tidur seperti biasanya. Kami perhatian di pagi hari dia memiliki kulit ruam dan mata berair bengkak dan merah," tulis lagi Toni Rhodes.
Akhirnya Curtis dibawa ke rumah sakit pada hari itu juga, Senin (23/3/2020).
Hal ini diputuskan Toni dan sang suami, Ken karena Curtis juga memiliki suhu tubuh yang tinggi.
Selain itu, detak jantung anak berusia 7 minggu ini sangat kencang tak seperti biasanya.
Setelah sampai di rumah sakit, Curtis diberi antibiotik dan darahnya diambil untuk mengetahui kondisinya.
Pada hari itu, Toni dan Ken harus menjaga putranya selama 2 hari.
Baca: Ciri-ciri Gejala Ringan Virus Corona Jangan Disepelekan, Segera Cek Indera Penciumanmu
Baca: Terus-terusan Baca Berita Tentang Corona, Raffi Ahmad Diduga Idap Psikosomatis
Baca: Polisi yang Sosialisasi Corona Malah Dihajar & Dicaci Maki Mahasiswa, Pelaku Akui Punya Masalah Ini
Pada hari itu juga Curtis dilakukan swap test corona.
"Terkejut tentu, tes corona seperti yang dilakukan hampir sebagian orang di dunia ini. Tapi hasilnya harus menunggu beberapa hari."
Sambil menunggu hasil swap test corona, Curtis masih mendapatkan antibiotik.
Pada hari Rabu, Curtis sudah menunjukkan kondisi yang lebih baik.
Namun, pada Kamis, Toni dan Ken mendapat telepon dari rumah sakit jika Curtis dinyatakan positif corona.
Karena gejala yang dialami Curtis baik, rumah sakit memutuskan untuk keluarga ini harus isolasi diri di rumah.
Toni menuliskan jika kondisi Curtis telah stabil.
Setiap hari dia memeriksa berapa suhu tubuh putranya.
Namun jika Curtis alami sesak napas, dia harus segera membawanya ke rumah sakit.
"Untuk diketahui, dia (Curtis) tidak memiliki suhu tinggi dan batuk kering. Tidak seperti yang diluaran sana ketahui bagaimana virus ini bereaksi pada tubuh. Kami ahnya ingin kalian mendukung kami, beberapa waktu ini kami lewati dengan gila."
Lebih lanjut Toni menyebutkan jika dirinya dan sang suami Ken tak menunjukkan gejala berarti.
Toni hingga kini juga tak menyangka, karena selama wabah tersebut menjangkiti Inggris, dia berusaha tidak meninggalkan rumah.
"Kami sangat waspada dan nyaris tidak meninggalkan rumah, benar-benar mudah untuk menyebar virus (corona) ini."
Toni meyakinkan kembali jika dia tak lagi memikirkan darimana virus ini berasal.
Ia hanya fokus pada kesembuhan mereka.
Dan dia memang tidak akan melakukan swap test, karena mereka tak memiliki gejala, pihak rumah sakit tidak akan menguji kami.
Mereka hanya perlu mengisolasi diri di rumah.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)