News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

POPULER- Perjuangan Ekuador Mengubur Korban Corona, Jenazah Disimpan di Kontainer Pendingin

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kontainer raksasa berpendingin berada di luar rumah sakit umum di kota muncul pada minggu ini. Pemerintah mengonfirmasi ada tiga kontainer yang digunakan untuk menyimpan mayat sampai pemakaman dapat disiapkan.

TRIBUNNEWS.COM - Kota Guayaquil, Ekuador merupakan pusat penyebaran wabah Covid-19 di negara itu.

Kini warga setempat, utamanya tim medis, tengah berjuang menguburkan para korban meninggal dengan baik.

Dikutip dari France24, jenazah korban Covid-19 di Ekuador disimpan di rumah atau dikubur di ladang.

Bahkan ada yang disimpan di tempat pendingin.

Foto kontainer raksasa berpendingin berada di luar rumah sakit umum di kota muncul pada minggu ini.

Baca: Update Corona Global 8 April 2020 Pukul 5.00: Ada 11.059 Kasus Baru di Prancis, Total 109.069 Pasien

Baca: Korban Meninggal Makin Banyak, Petugas TPU Tegal Alur Gunakan Alat Berat untuk Gali Makam

Foto kontainer raksasa berpendingin berada di luar rumah sakit umum di kota muncul pada minggu ini. Pemerintah mengonfirmasi ada tiga kontainer yang digunakan untuk menyimpan mayat sampai pemakaman dapat disiapkan. (Tangkap Layar YouTube France24)

Baca: Zainudin Amali Minta Setiap Federasi Perhatikan Atlet dan Wasit yang Terdampak Covid-19

Pemerintah mengonfirmasi ada tiga kontainer yang digunakan untuk menyimpan mayat sampai pemakaman dapat disiapkan.

Hal ini lantaran pelayanan kesehatan, pemakaman, dan rumah duka di Ekuador terlalu padat.

Untuk mencegah penyebaran virus, jam malam yang ketat untuk membatasi gerak penduduk Ekuador juga diberlakukan.

Namun kini memakamkan jenazah corona di Ekuador kini menjadi masalah serius.

Pelayanan kesehatan, pemakaman, dan rumah duka di Ekuador terlalu padat. Jam malam yang ketat untuk membatasi gerak penduduk Ekuador juga diberlakukan. Mengumpulkan dan menguburkan orang mati di Ekuador telah menjadi masalah serius. (Tangkap Layar YouTube France24)

Bau Menyengat

Untuk diketahui, sempat ada video yang viral di media sosial di mana sebuah keluarga hendak memakamkan anggota keluarga mereka.

Sebagian orang dalam video itu memilih untuk menyimpan tubuh korban Covid-19 yang meninggal di rumah mereka selama berhari-hari, dan mereka harus menunggu jenazah dikumpulkan oleh pihak berwenang.

Baca: Pep Guardiola Sumbang Rp 17,7 Miliar untuk Pencegahan Covid-19

Pelayanan kesehatan, pemakaman, dan rumah duka di Ekuador terlalu padat. Jam malam yang ketat untuk membatasi gerak penduduk Ekuador juga diberlakukan. Mengumpulkan dan menguburkan orang mati di Ekuador telah menjadi masalah serius. (Tangkap Layar YouTube France24)

Baca: Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Pemkot Solo Perpanjang Status KLB Hingga 26 April

Antrean kendaraan dengan peti mati terlihat 'membentuk' pemakaman di luar.

"Kami tidak bisa lepas dari bau yang berasal dari mayat" ungkap Glenda Larrea Vera, tetangga keluarga yang menyimpan mayat di rumah mereka.

“Ada rumah di dekatnya dengan orang tua di dalamnya," paparnya.

"Ibu saya yang berusia 80 tahun ada di sini dan dia memiliki masalah pernapasan," katanya.

"Kami khawatir sama seperti mereka karena bayangkan saja, mereka harus membawa mayat ke teras atau jalan mereka," jelasnya.

Jenazah korban Covid-19 di Ekuador disimpan di rumah, atau dikubur di ladang. Bahkan ada yang disimpan di tempat pendingin. Foto kontainer raksasa berpendingin berada di luar rumah sakit umum di kota muncul pada minggu ini. Pemerintah mengonfirmasi ada tiga kontainer yang digunakan untuk menyimpan mayat sampai pemakaman dapat disiapkan. Lebih lanjut, pelayanan kesehatan, pemakaman, dan rumah duka di Ekuador terlalu padat. (Tangkap Layar YouTube France24)

Baca: Spanyol Adakan Pemakaman Drive Thru Setiap 15 Menit, Korban Meninggal Corona Capai 13 Ribu

Untuk mengatasi masalah tersebut, polisi dan tentara dikirim ke kota minggu lalu untuk mengumpulkan mayat.

Hanya dalam tiga hari, 150 mayat dikeluarkan dari jalanan dan rumah, kata para pejabat.

Ekuador telah mencatat sekitar 3.764 kasus virus corona dan 191 kematian.

Tetapi Presiden Lenin Moreno mengatakan jumlah korban sebenarnya mungkin lebih tinggi karena pihak berwenang tidak dapat mengimbangi penyebaran virus yang cepat.

Jenazah korban Covid-19 di Ekuador disimpan di rumah, atau dikubur di ladang. Bahkan ada yang disimpan di tempat pendingin. Foto kontainer raksasa berpendingin berada di luar rumah sakit umum di kota muncul pada minggu ini. Pemerintah mengonfirmasi ada tiga kontainer yang digunakan untuk menyimpan mayat sampai pemakaman dapat disiapkan. (Tangkap Layar YouTube France24)

Baca: Ringankan Beban Perusahaan Saat Pandemi Covid-19, Wali Kota Kediri Rencana Bebaskan Pajak

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini