Diberitakan Tribunnews yang mengutip dari Sputnik News pada Minggu (12/4/2020), Penasihat Medis senior di Departemen Urusan Veteran, Carter Mecher angkat bicara.
Baca: UPDATE Corona Dunia 13 April 2020: Lebih dari 22 Ribu Warga AS Meninggal karena Covid-19
Baca: Mantan Pemain AS Monaco Buka Suara Soal Pemecatan Thierry Henry, Sebut Keputusan Tidak Adil
Mecher disebut sebagai orang pertama yang menyampaikan peringatan kepada sekelompok pejabat kesehatan di lingkungan administrasi Trump melalui surelnya.
Ia memperingatkan mereka bahwa wabah ini akan berkembang lebih dari yang bisa dibayangkan.
"Bagaimanapun cara anda berupaya memutus rantainya, ini akan tetap menjadi buruk," tulis Mecher dalam surelnya yang bertanggal 28 Januari 2020 itu.
"Kalian mengolok-olok saya karena berteriak untuk menutup sekolah. Sekarang saya berteriak, tutup kampus dan universitas," tambahnya.
Beberapa pejabat tinggi, termasuk Penasihat Gedung Putih dan pakar di departemen kabinet serta badan intelijen AS mulai membunyikan alarm tentang potensi ancaman terhadap negara tersebut.
Donald Trump terus bersikap seolah virus ini bukan masalah yang besar.
Namun akhirnya, pada 31 Januari lalu, pemerintah AS membatasi warganya untuk tidak bepergian ke China, tempat virus coronapertama kali muncul pada Desember 2019 di kota Wuhan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)