Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kekurangan masker di Jepang memicu pabrik kosmetik P&G Japan untuk memulai produksi masker mulai Juni 2020, sebagai antisipasi virus corona di Jepang.
"Kami ingin meningkatkan sistem produksi sehingga hal-hal yang kami butuhkan dalam kehidupan sehari-hari tidak habis, dan membantu mencegah penyebaran infeksi," ungkap sumber di P&G Japan Rabu ini (15/4/2020).
Karena penyebaran coronavirus baru, P&G Jepang, produsen utama kebutuhan sehari-hari, telah memutuskan untuk memulai produksi masker dengan memanfaatkan pabrik kosmetiknya di Prefektur Shiga.
Berkantor pusat di Kobe, "P&G Japan" adalah sebuah pabrik yang berlokasi di Yasu, Prefektur Shiga, dan mengumumkan hari ini (15/4/2020) bahwa mereka akan mulai memproduksi masker dari awal Juni 2020.
Pabrik ini memproduksi lotion dan esensi kecantikan, dan ada "ruang bersih" untuk menghilangkan debu dan kotoran, dan kami memperkenalkan peralatan baru untuk membuat masker.
Perusahaan ini belum memproduksi masker sampai sekarang, tetapi karena telah memproduksi popok selama bertahun-tahun, P&G mengatakan bahwa akan menerapkan masker dengan menerapkan teknologi untuk membuat produk kertas.
Baca: 4 Warga AS Terdeteksi Covid-19 di Bandara Haneda dan Narita Jepang
Volume produksi sedang dipertimbangkan.
Bekerjasama dengan pemerintah daerah seperti Prefektur Hyogo, di mana kantor pusat berada, P&G akan menyediakannya untuk fasilitas yang membutuhkan masker, seperti institusi medis, gratis, dan menggunakannya di pabrik domestik kami sendiri agar secara stabil dapat menghasilkan kebutuhan sehari-hari seperti deterjen dan popok sekali pakai.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com