TRIBUNNEWS.COM - Korea Selatan mengecilkan laporan terkait Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang jatuh sakit parah setelah operasi.
Seoul mengatakan tidak ada tanda-tanda secara khusus terkait penurunan kondisi kesehatan Kim Jong Un.
Dikutip Tribunnews dari Korea Herald, selain itu juga tidak ada indikasi keadaan darurat di negara yang tertutup tersebut.
"Sejauh ini, kami belum menemukan tanda-tanda yang tidak biasa di Korea Utara," ungkap Juru bicara Cheong Wa Dae, Kang Min Seok.
Pernyataan tersebut dikirim kepada wartawan beberapa jam setelah CNN mengatakan kondisi Kim Jong Un kritis setelah operasi.
Baca: Kim Jong Un Dikabarkan Kritis usai Operasi Kardiovaskular, Korea Selatan dan China Tak Percaya
Baca: Pengganti Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Dinilai Kandidat Terkuat jika Kondisi Pemimpin Korut Memburuk
Sebelumnya, pada Senin, media Korea Utara Daily NK yang berbasis di Seoul mengatakan, Kim Jong Un menerima perawatan setelah menjalani prosedur kadiovaskular pada 12 April 2020.
"Dari apa yang kita lihat sekarang, ini adalah 'bisnis' seperti biasa dengan Kim Jong Un," ungkap pejabat senior menanggapi laporan CNN.
Lebih jauh, Kementerian Unifikasi Seoul mengatakan, tidak ada yang mengomentari laporan tersebut.
Kesehatan Kim Jong Un Menjadi Spekulasi
Spekulasi meningkat terkait kondisi kesehatan Kim Jong Un, terlebih dia tidak muncul di perayaan hari ulang tahun Kim Il Sung pada 15 April 2020 kemarin.
Padahal, Kim Jong Un tidak pernah melewatkan perayaan tersebut sejak menduduki kekuasaannya pada 2012 lalu.
Menurut Korean Central News Agency, Kim Jong Un tampul di depan umum terakhir pada 11 April 2020.
ada 12 April 2002, Kim Jong Un dilaporkan mengunjungi sebuah pangkalan udara dan mengamati latihan jet tempur.
Pada 14 April 2020, Pyongyang melakukan uji coba menembakan beberapa rudal jelakah anti-kapal jarak pendek, serta menerbangkan jet Sukhoi.