News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kim Jong Un Sakit

5 Dugaan Penyebab Kim Jong Un Menghilang dari Publik, karena Covid-19 hingga Terluka

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kim Jong Un saat lakukan kunjungan ke pabrik makanan - Otoritas setempat pun belum memberikan penjelasan maupun pengumuman terkait kondisi Kim Jong Un saat ini.

Untuk diketahui, Room 39 mengelola dana basah valuta asing milik Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un.

Lee Jeong Ho mengatakan, Kim Jong Un mungkin terluka selama tes rudal jelajah jarak pendek pada 14 April 2020.

Kim Jong Un saat mengawasi latihan artileri jarak jauh pada 9 Maret 2020 - Kim Jong Un tidak meninggal, ia disebut tengah bersembunyi untuk menghindari virus corona. Ia dikatakan sedang berada di Wonsan. (Yonhap)

Dalam sebuah artikel yang ditulis untuk surat kabar ini pada hari Sabtu, Lee Jeong Ho yang membelot dari Korea Utara ke Amerika Serikat memberikan keterangan.

Ia mengatakan, uji coba rudal seperti yang dilakukan pada 14 April 2020 tidak dapat dilanjutkan tanpa perintah panglima tertinggi.

Hal itu menunjukkan Kim Jong Un sehat sampai pukul 07.00 pagi waktu setempat, ketika rudal ditembakkan.

"Kim Jong Un absen dari laporan tes, sementara tidak ada rekaman peluncuran rudal dan pelatihan pesawat tempur dirilis," ungkap Lee.

"Ini menunjukkan kemungkinan kecelakaan tak terduga yang mungkin disebabkan oleh puing-puing atau kebakaran," kata Lee.

Lebih jauh, menurut Lee, Kim Jong Un mungkin jatuh sakit tidak lama setelah peluncuran rudal tersebut.

Ia menambahkan, Rodong Sinmun atau Komite Penyiaran Pusat Korea tidak dapat menerbitkan rekaman tes rudal tanpa izin dari Kim Jong Un.

Baca: Bukan Rumor Jika Ayah dan Kakek Kim Jong Un Meninggal karena Penyakit Jantung

Terakhir Terlihat

Media pemerintah Korea Utara terakhir kali melaporkan keberadaan Kim Jong Un ketika dia memimpin pertemuan pada 11 April 2020.

Diberitakan Al Jazeera, 4 hari kemudian, Kim Jong Un absen dari peringatan kelahiran pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, pada 15 April. 2020.

Direktur Pusat Studi Korea Utara Cheong Seong-chang, yang ada di Sejong Institute di Korea Selatan, angkat bicara kepada New York Times.

Cheong mengatakan, Kimg Jong Un tidak muncul di mausoleum kakeknya selama peringatan tersebut.

Pernyataan resmi secara mencolok tidak menyebut Kim Jong Un dalam beberapa hari terakhir.

Namun, pada Sabtu (25/4/2020), Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi melaporkan bahwa Kim Jong Un telah menerima pesan sambutan dari Ketua Komite Sentral Partai Komunis Federasi Rusia.

Pesan tersebut disampaikan pada ulang tahun pertama KTT Kim Jong Un dengan Presiden Vladimir Putin.

Negara Tetangga Sebut Kim Jong Un Sehat 

Korea Selatan memberikan klarifikasi terkait kabar Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un meninggal dunia.

Dikutip dari CNN, Senin (27/4/2020), Penasihat Kebijakan Luar Negeri Utama Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Moon Chung-in menegaskan Kim Jong Un masih hidup dalam dalam kondisi sehat.

"Posisi pemerintah kita tegas. Kim Jong Un masih hidup dan sehat. Dia telah tinggal di daerah Wonsan sejak 13 April."

"Sejauh ini tidak ada gerakan mencurigakan yang terdeteksi," kata Moon Chung-in.

Diketahui, setelah Kim Jong Un terpantau absen dalam perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April lalu, beragam spekulasi perihal kesehatannya muncul.

Kim dikabarkan telah menjalani operasi kardiovaskular dan kondisinya kritis. 

Dikutip dari Kompas.com, Wakil direktur kanal Hong Kong Satellite TV mengklaim Kim Jong Un meninggal, yang kemudian diperkuat keterangan pakar Semenanjung Korea, Jang Sung-min.

Dilansir IBTimes, Sabtu (25/4/2020), Chairman The World and Northeast Asia Peace Forum itu menyiratkan kepercayaan kabar itu benar.

Dikabarkan media bernama Kuki News, Jang mengutip ucapan sumber pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu berada dalam kondisi serius.

"Kondisi kesehatan Kim Jong Un sangat serius. Kemudian pada pagi ini, pemerintah Korut menyimpulkan mustahil bagi mereka menyelamatkannya," kata Jang.

Jang menerangkan, si sumber itu sempat ditanya apakah dia bersedia untuk memastikan apakah Kim sudah tiada ataukah masih hidup.

Sumber itu kemudian tidak menjawab pertanyaan itu dan menghindari memberi jawaban langsung.

"Hanya itu yang perlu Anda ketahui," kata si sumber.

Berbekal ucapan si informan, Jang kemudian menginterpretasi Pyongyang telah mengakui adanya desaa desus mengenai kondisi si pemimpin tertinggi.

"Kami harus membagi risiko soal kabar kematiannya, dan bersiap dengan segala tindakan jika informasi itu benar adanya," ucap Jang.

Dia menambahkan, sebelum Kim tampil lagi di depan publik untuk membuktikan dia masih hidup, dia akan mempertimbangkan yang bersangkutan sudah wafat.

(Tribunnews.com/Chrysnha, Febby Mahendra, Daryono, Pravitri Retno, Ika, Andari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini