News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Hidup Wanita Ini Berubah Setelah Dituduh Membawa Corona di China, Jadi Bahan Hujatan di Dunia Maya

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maatje Benassi di rumahnya pada hari Rabu, 22 April 2020. Dia mengatakan pengalamannya itu seperti bangun dari mimpi buruk dan semakin memburuk dari hari ke hari.

TRIBUNNEWS.COM - Hidup seorang wanita di Amerika Serikat berubah setelah dirinya dituduh tanpa alasan yang jelas sebagai pembawa virus Corona di China.

Kini, dia menjadi bahan hujatan di dunia maya.

Wanita tersebut adalah Maatje Benassi, seorang tentara cadangan AS sekaligus ibu dua anak.

Dia bekerja sebagai karyawan sipil di Benteng Belvoir Angkatan Darat AS di Virginia.

Baca: Kembali Salahkan China, AS Lakukan Penyelidikan Serius Terkait Virus Corona

Baca: Mungkinkah Menuntut Ganti Rugi Akibat Penyebaran Covid-19 Ke China?

Dilansir CNN, Maatje telah menjadi target para ahli teori konspirasi yang secara salah menempatkannya sebagai pembawa awal pandemi.

Klaim palsu itu menyebar di YouTube setiap hari dan telah diindahkan oleh media Partai Komunis China.

Meskipun tidak pernah dinyatakan positif terkena virus Corona atau mengalami gejala, Maatje dan suaminya sekarang menjadi subyek diskusi di media sosial China tentang wabah tersebut.

Alamat rumah mereka telah tersebar luas di dunia online.

Sebelum akhirnya mereka menutup akun media sosial, mereka dibanjiri oleh pesan masuk dari orang-orang yang mempercayai konspirasi.

Sebuah surat yang diterima Maatje Benassi melalui pos dari pengirim yang tidak dikenal. Alamat keluarganya tersebar di dunia online setelah dia menjadi target teori konspirasi. (Heather Fulbright/CNN)

"Ini seperti bangun dari mimpi buruk, dan menjadi mimpi buruk dari hari ke hari," kata Maatje Benassi kepada CNN Business dalam sebuah wawancara eksklusif.

Mereka pun menggunakan kekuatan Internet, untuk menegaskan penderitaan yang dialami keluarganya dan betapa kepalsuan informasi telah menguat di media sosial.

Pasangan Benassi juga berusaha menurunkan video di Youtube yang berisi tentang tuduhan terhadap mereka dan mencegah penyebaran yang lebih luas via online.

Maatje dan suami juga menghubungi seorang pengacara.

Namun, tak banyak yang bisa mereka lakukan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini