TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Di tengah misteri kondisi Kim Jong Un, pemimpin negara komunis Korea Utara, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku mengetahui keadaan Kim Jong Un dan berharap ia baik-baik saja.
"Saya tidak bisa mengatakan kepada kalian pastinya. Saya tahu soal itu, tapi saya tidak bisa mengatakannya untuk saat ini. Semoga dia dalam keadaan baik," kata Donald Trump menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers harian di Gedung Putih, Washington DC, Senin (27/4/2020) waktu setempat atau Selasa WIB.
Trump mengisyaratkan misteri soal Kim akan terkuak dalam waktu dekat.
"Saya berharap ia baik. Bisa saya katakan saya memang tahu keadaan dia. Tunggu saja, kalian mungkin akan mendengar kabar tidak lama lagi," kata Trump.
Baca: Peneliti Lakukan Uji Hormon terkait Kenapa Pria Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona daripada Wanita
Sejumlah spekulasi beredar selama berhari-hari soal kesehatan Kim Jong Un setelah ia menjalani operasi jantung pada 12 April lalu.
Hingga saat ini, termasuk ketika ada peringatan hari ulang tahun pendiri Korea Utara (Korut) Kim Il Sung, Kim Jong Un tidak pernah muncul di hadapan public.
Daily NK, laman yang berpusat di Seoul, pekan lalu melaporkan Kim sedang memulihkan diri setelah menjalani operasi.
Laman tersebut mengutip informasi dari seorang sumber di Korea Utara yang tak diketahui jati dirinya.
Muncul juga spekulsi ia telah meninggal dunia pada Sabtu minggu lalu. Namun para pejabat Kporea Selatan memastikan tidak ada tanda-tanda yang tak biasa di Korea Utara.
Oleh karena itu para pejabat Korea Selatan menyebut Kim Jong Un dalam kondisi sehat.
Kemudian muncul informasi rangkaian kereta api milik Kim Jong Un terlihat di kota wisata Wonsan, sesuai gambar satelit yang dikaji oleh 38 North, proyek yang berbasis di Washington untuk memantau Korea Utara.
Baca: Berikut Tata Cara Shalat Tarawih 11 Rakaat Dilengkapi Keutamaannya dan Bacaan Qunut Witir
Menteri Korea Utara untuk Urusan Korea Utara menyebut Kim Jong Un melewatkan perayaan penting pada 15 April karena kekhawatiran terhadap Covid-19. Belum pernah terjadi sebelumnya Jong Un absen dalam peringatan kakeknya, Kim Il Sung.
Korea Utara mengatakan tidak memiliki kasus Covid-19, tetapi mengingat fakta negara itu telah mengambil langkah-langkah ketat untuk mencegah wabah, ketidakhadiran Kim dalam upacara 15 April tidak terlalu luar biasa, kata Menteri Unifikasi Kim Yeon-chul, yang mengawasi urusan Korea Utara, kepada anggota parlemen.
"Memang benar ia tidak pernah melewatkan peringatan untuk ulang tahun Kim Il Sung sejak ia berkuasa. Namun banyak acara peringatan termasuk perayaan dan perjamuan dibatalkan karena masalah virus corona," kata Kim Yeon-chul di parlemen.
Pembatalan Acara
Dia mengatakan setidaknya ada dua contoh sejak pertengahan Januari Kim Jong Un tidak terlihat selama hampir 20 hari.
Baca: Peneliti Lakukan Uji Hormon terkait Kenapa Pria Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona daripada Wanita
"Saya tidak berpikir itu sangat tidak biasa mengingat situasi (pandemic Covid-19) saat ini," katanya.
Korea Utara telah membatalkan beberapa acara besar, dan memberlakukan penutupan perbatasan dan tindakan karantina dalam upaya mencegah wabah virus corona.
"Tetapi jika Kim Jong Un bersembunyi karena kekhawatiran seputar Covid-19, hal itu menghancurkan narasi media negara tentang bagaimana krisis ini telah dikelola secara sempurna", kata Chad O'Carroll, CEO Korea Risk Group, yang memonitor Korea Utara.
Menurutnya, manakala Jong Un hanya berusaha menghindari infeksi, secara teori seharusnya sangat mudah untuk merilis foto atau videonya yang tampak sehat.
Sebuah sumber otoritatif yang akrab dengan pelaporan intelijen AS juga mengatakan Kim menghilang dari publik untuk menghindari paparan Covid-19.
Baca: Benarkah Pandemi Virus Corona di Indonesia Sudah Mencapai Puncaknya? Ini Prediksi Akhir Wabah
Melihat kereta kepresidenannya di kawasan resor pantai Wonsan memang menunjukkan Kim mungkin ada di sana atau telah berada di sana baru-baru ini.
Tetapi sumber itu mengatakan karena tidak ada dukungan resmi untuk kesimpulan seperti itu, agensi AS juga masih mempertimbangkan kemungkinan Kim sakit, bahkan serius.
Media pemerintah Korea Utara belum melaporkan keberadaan Kim Jong Un sejak dia memimpin pertemuan Polit Biro Partai Komunis pada 11 April. (cnn/rtr/feb)