"Jadi, kami ingin menyurvei b****** di jalanan, apakah mereka ada atau tidak di bulan puasa ini (Ramadan)," kata Ferdian Paleka.
"Jadi kita bertemu mereka, kita akan memberi mereka paket. Tapi jika mereka tidak ada, itu berarti kota aman dari mereka," ucapnya.
Untuk diketahui, video prank sampah ini sudah dihapus dari YouTube karena melanggar aturan tentang penindasan dan pelecehan.
Pura-pura Minta Maaf
Lebih jauh, saat dalam pelarian, Ferdian Paleka membagikan video di Instagram-nya.
Dalam video tesebut, Ferdian paleka pura-pura meminta maaf.
"Saya pribadi ingin meminta maaf atas apa yang telah saya lakukan... tapi bohong," kata Ferdian Paleka.
Tal lama setelah ditangkap, seorang polisi mengunggah video dan meledek Ferdian Paleka.
"Anda akan segera dibebaskan.... tapi bohong," kata polisi itu.
Ferdian Paleka dan temannya menghabiskan empat hari dalam pelarian.
Petugas mengamankan Ferdian Paleka setelah kembali dari persembunyian mereka di Sumatera Selatan.
Diketahui, pihak kepolisian melacak ayah Ferdian Paleka yang bertemu mereka di pelabuhan ketika tiba kembali di Jawa Barat.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)