News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Hasil Studi: Tes Cepat Covid-19 yang Dipuji Trump Banyak Hasilkan Negatif Palsu

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump berbicara saat pengarahan harian tentang virus corona di Brady Briefing Room di Gedung Putih Washington, DC. pada 23 April 2020

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON -- Tes cepat virus corona yang dipuji Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan digunakan untuk menguji para pejabat Gedung Putih memproduksi hasil negatif yang palsu di hampir semua kasus.

Demikian hasil studi baru dari para peneliti di New York University Langone Health, seperti dilansir Cannel News Asia, Kamis (14/5/2020).

Baca: Amerika Serikat Sebut Peretas China Coba Curi Dokumen Penelitian Vaksin Covid-19

Tes yang dilakukan oleh Abbott Laboratories, yang menghasilkan hasil positif dalam lima menit dan negatif dalam 13 menit, telah dibandingkan dengan mesin yang memiliki waktu penyelesaian 45 menit.

Para peneliti menemukan, tes Abbott membuahkan hasil negatif yang palsu sekitar sepertiga dari waktu, ketika sampel virus diambil menggunakan Swab hidung diangkut dalam larutan cair.

Dan 48 persen dari waktu, ketika memakai teknik Swab kering, yang merupakan metode yang direkomendasikan oleh perusahaan (Abbott).

Baca: Ini Respons Gugus Tugas Adanya Kerumunan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Hasil studi, yang belum ditinjau dan diposting di situs medis cetak-itu ditentang oleh Abbott, yang mengatakan kepada AFP.

"Abbott telah mendistribusikan lebih dari 1.800.000 tes ID NOW dan tingkat negatif palsu yang dilaporkan ke Abbott adalah 0,02 persen, " ujar Scott Stoffel, juru bicara Abbott.

Baca: Dirjen Udara Bakal Tindak Tegas Operator Penerbangan yang Langgar Batas Ketentuan Penumpang

Sebagai pembanding, kata dia, studi lain yang dilakukan University of Detroit menemukan tes yang mereka lakukan 98 persen akurat.

Penulis studi NYU mengatakan mereka memutuskan untuk menyelidiki tes karena kecepatan yang dihasilkan dipandang berguna bagi lembaga mereka sendiri, terutama pusat medis di Departemen Kedaruratan.

Sebagai perbandingan, sebuah tes yang dibuat oleh Roche menunjukkan hasil dalam waktu 3,5 jam.

Baca: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Publik Diminta Jangan Selalu Salahkan Jokowi

"Sementara tes lainnya oleh Cepheid butuh 45 menit untuk mendapatkan hasil, dan keduanya memiliki tingkat kepercayaan (keandalan) yang sama," kata penulis studi.

Tes ini mencari 'matero genetik' virus dan menggunakan metode yang cepat membuat salinan untuk memperkuat sampel yang awalnya kecil ke tingkat yang bisa terdeteksi.

Para penulis menulis studi mereka "mengungkapkan sensitivitas rendah dengan hasil negatif palsu yang tinggi oleh platform Abbott ID NOW."

Mereka menambahkan, keprihatinan tentang "kesesuaian sebagai alat diagnostik untuk pasien bergejala."

Tes ini mendapat perhatian luas, ketika menerima persetujuan peraturan dan ditunjukkan ke publik oleh Trump, di Gedung Putih pada akhir Maret lalu. (AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini