Sementara itu, Collin Koh, seorang peneliti di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Universitas Teknologi Nanyang Singapura, mengatakan PLA dan militer AS memiliki saluran komunikasi.
"Hubungan militer bilateral ... mungkin tidak selalu efektif, tetapi setidaknya berfungsi sebagai 'katup tekanan' yang ada untuk mencegah dan berpotensi mengurangi risiko yang timbul dari meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington," kata Koh.
China: AS Coba Lari dari Tanggung Jawab
China mengatakan, Amerika Serikat (AS) berusaha menggunakan Tiongkok untuk mengalihkan kesalahan atas kekeliruan mereka sendiri dalam penanganan wabah virus corona baru.
Melansir Reuters, pernyataan China tersebut menanggapi surat Presiden Donald Trump yang mengancam akan menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyatakan pada Selasa (19/5), AS berusaha mencoreng China dan telah salah perhitungan dengan mencoba menggunakan Tiongkok untuk menghindari tanggungjawabnya sendiri.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyerang WHO dengan sebutan "boneka" China. Dan menegaskan, ia sedang mempertimbangkan untuk memotong dukungan dana ke lembaga di bawah naungan PBB itu.
"Mereka adalah boneka China, mereka China-sentris untuk membuatnya lebih bagus," katanya di Gedung Putih, Senin (18/5), seperti dikutipChannelnewsasia.com.
Trump mengatakan, Amerika Serikat (AS) membayar sekitar US$ 450 juta setiap tahun kepada WHO, kontribusi terbesar dari negara mana pun. Rencana memangkas ini karena ia menilai WHO memperlakukan AS dengan tidak benar.
"Mereka memberi kami banyak nasihat buruk," ujarnya tentang WHO.
Trump bahkan mengancam akan membekukan secara permanen dukungan dana AS ke WHO, kecuali jika ada "perbaikan substantif" yang organisasi berbasis di Jenewa, Swiss, itu lakukan dalam 30 hari ke depan.
Washington menghentikan pendanaan untuk WHO pada pertengahan April lalu, menuduhnya terlalu dekat dengan Beijing dan menutupi kesalahan dalam mengelola pandemi virus corona baru.
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: Konflik dengan AS kian tajam, militer China minta tambahan anggaran