"Jujur agak kurang berasa (Lebaran) karena corona, jadi KBRI gak ada acara apa-apa tapi ada khutbah lewat Zoom dan YouTube gitu," cerita Ulin.
"Cuman, karena di sini ada temen orang Indonesia juga, sama-sama dari IPB melaksanakan magang jadi bikin acara sendiri," sambungnya.
Baca: Cerita Anak Perantau Tak Bisa Mudik, Lebaran di Kontrakan Hingga Numpang Makan Ketupat
Ulin menjelaskan, saat ini peraturan terkait masa pandemi Covid-19 di Belanda sudah mulai dilonggarkan.
Awalnya, menurut Ulin, setiap rumah hanya boleh ada satu orang saja yang keluar.
Ulin mengatakan, mulai 1 Juni 2020 mendatang, museum-museum di Belanda sudah boleh dibuka kembali.
"Kalau awalnya tuh kalau untuk belanja cuma ada supermarket yang buka dan untuk setiap rumah itu cuma boleh satu doang yang keluar."
"Cuman semakin ke sini itu grafik corona di Belanda sudah menurun jadi peraturannya udah diperlonggar, bahkan mulai 1 Juni itu kayak museum-museum udah dibuka," terangnya.
"Paling peraturannya sekarang kalau naik transportasi umum, kalau kita gak bisa menjaga jarak 1,5 meter antar orang kita harus pakai masker," tambah Ulin.
Kisah Mahasiswi Indonesia Merayakan Lebaran di Jerman
Sebelumnya, Warga Negara Indonesia yang saat ini kuliah di Jerman, Falasifah Ajizah, juga membagikan kisahnya merayakan Lebaran di Jerman.
Ajizah mengatakan suasana Lebaran di Jerman pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Ajizah yang mengaku sudah empat kali merayakan Lebaran di Wismar, Jerman mengatakan suasana Lebaran di Jerman pada tahun ini jauh lebih sepi dari biasanya.
"Sepi sih, dibanding tahun kemarin emang lebih sepi."
"Kalau dibandingin (hari-hari) biasa, ini kayak gak berasa lebaran," kata Ajizah saat diwawancara Tribunnews.com melalui Zoom, Minggu (24/5/2020).