News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Masyarakat Marah Saat Penjelasan Sistem Pertahanan Jepang Penting, Malah Tertidur

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu anggota masyarakat Akita Jepang (kiri) yang memarahi staf pertahanan Jepang (kanan) yang tertidur saat acara penjelasan sistim pertahanan intersepsi peluru kendali darat Aegis Ashore di Akita 8 Juni 2019

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Senin malam (15/6/2020) mendadak Menteri Pertahanan Taro Kono mengumumkan penangguhan sistim pertahanan intersepsi peluru kendali darat Aegis Ashore, mengungkap kembali kemarahan masyarakat lokal terhadap staf kementerian pertahanan yang tertidur saat meeting tahun lalu.

"Itu 8 Juni tahun lalu seorang staf kementerian pertahanan tertidur saat penjelasan penting sistim pertahanan intersepsi peluru kendali darat Aegis Ashore di Akita, sehingga Kepala Dinas Pertahanan Tohoku Shigeki Ito meminta maaf atas kejadian yang dilakukan stafnya tersebut di tengah rapat penting.

Saat itu tim kementerian pertahanan melakukan sosialisasi kepada masyarakat Akita untuk bisa menerima penempatan Aegis Ashore di sana, guna mengantisipasi peluru kendali khususnya dari Korea Utara.

Saat sosialisasi tersebut, seorang staf kementerian pertahanan tertidur lelap sampai sempat ditegur keras oleh seorang anggota masyarakat.

"Hei, kamu yang duduk di belakang kanan. Itu lagi tertidur ya? Kita lagi bicara penting hidup mati begini malah tertidur. Bagaimana sih?" tegur anggota masyarakat itu dengan keras menggunakan mikrofon saat sosialisasi 8 Juni 2019 di Akita.

Gara-gara kejadian tersebut, Ito pun akhirnya dimutasi segera ke sekretaris pers tanpa jabatan di kementerian pertahanan Jepang.

Sistim Aegis Ashore yang rencana akan dipasang di perfektur Akita dan Yamaguchi guna menghadapi rudal Korea Utara akhirnya ditangguhkan dan Jepang akan meminta ganti rugi kepada pihak Amerika Serikat karena dianggap belum aman bagi masyarakat setempat dalam penggunaan sistim yang bernilai sekitar 4 miliar dolar AS tersebut.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini