Sejak itu, Irak memiliki Perdana Menteri baru yang bersahabat dengan AS.
Dengan pergantian kekuasaan ini, serangan roket dalam beberapa bulan terakhir dilaporkan lebih tenang.
Dimulainya kembali serangan setelah berminggu-minggu tenang, bertepatan dengan peluncuran dialog strategis antara Washington dan Baghdad pada 11 Juni 2020 kemarin.
Tujuan dialog tersebut yakni untuk mendefisinikan hubungan militer, ekonomi, dan budaya mereka.
Meski pun para ahli tidak mengharapkan hasil yang bagus dari dialog tersebut.
Baca: Iran akan Eksekusi Mati Mata-mata yang Bantu Amerika Bunuh Jenderal Qasem Soleimani
Baca: Pemimpin Korut Kim Jong Un Jadi Target AS Berikutnya Setelah Jenderal Iran Qassem Soleimani Tewas
Secara terpisah, sebagai bagian dari perundingan, Sebagai bagian dari perundingan, Washington telah berjanji untuk terus mengurangi tingkat pasukan dalam negeri, yang berjumlah sekitar 5.200 tahun lalu.
Sementara, menanggapi serangan pesawat tak berawak AS, parlemen Baghdad memilih untuk mengusir semua tentara asing dari wilayah Irak, tetapi keputusan itu tidak pernah dilaksanakan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)