News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Erdogan Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid, UNESCO Ungkap Rasa Kecewa

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang mengunjungi Museum Hagia Sophia pada 26 Juni 2020 di Istanbul. Pengadilan tinggi Turki dijadwalkan pada 2 Juli 2020 untuk memberikan vonis kritis pada status landmark landmark Istanbul yang menjadi museum masjid yang berubah menjadi masjid, Hagia Sophia, sebuah keputusan yang dapat mengobarkan ketegangan terutama dengan negara tetangga Yunani. Gedung abad keenam - sebuah magnet bagi para wisatawan di seluruh dunia dengan arsitekturnya yang menakjubkan - telah berfungsi sebagai museum sekuler sejak tahun 1930-an yang menjadikannya terbuka bagi umat beragama dari semua agama.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan dekrit yang memerintahkan situs warisan dunia, Hagia Sophia untuk dijadikan masjid.

Perubahan Hagia Sophia menjadi masjid ini diumumkan Erdogan pada Jumat (10/7/2020) kemarin.

Ternyata perubahan Hagia Sophia menjadi masjid ini menimbulkan protes dari Badan Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Dikutip dari laman resmi UNESCO, Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay menyesalkan keputusan Erdogan untuk merubah Hagia Sophia menjadi sebuah masjid.

Baca: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Umumkan Museum Hagia Sophia Resmi Diubah Menjadi Masjid

Baca: Foto-foto Hagia Sophia, Museum di Turki yang Awalnya Katedral, Kini Resmi Diubah Jadi Masjid

Hal itu dikarenakan Erdogan tidak melakukan diskusi sebelumnya dengan UNESCO.

Hagia Sophia merupakan bagian dari area bersejarah Istanbul, properti yang tercantum dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.

"Hagia Sophia adalah mahakarya arsitektur dan kesaksian unik untuk interaksi antara Eropa dan Asia selama berabad-abad."

"Statusnya sebagai museum mencerminkan sifat universal warisannya, dan menjadikannya simbol yang kuat untuk dialog," ujar Audrey Azoulay.

Pihak UNESCO mengingatkan Turki untuk memastikan bahwa perubahan masjid ini tidak memengaruhi nilai universal luar biasa dari situs-situs tertulis di wilayah mereka.

Dalam foto ini, foto yang diambil pada 2 Juli 2020 di Istanbul menunjukkan museum Hagia Sophia di Istanbul. (Ozan KOSE / AFP)

Baca: 227 WNI Pulang dari Turki Lewat Repatriasi Mandiri, 224 Diantaranya Santri

Baca: Mengenal Hagia Sophia, Situs Warisan Dunia yang Ingin Dirombak Turki Jadi Masjid

Lebih lanjut, UNESCO juga meminta agar diberi pemberitahuan sebelumnya mengenai modifikasi untuk kemudian diperiksa oleh Komite Warisan Dunia.

UNESCO juga mengingatkan bahwa partisipasi masyarakat yang efektif, inklusif dan adil serta pemangku kepentingan lain yang terkait dengan properti, diperlukan untuk melestarikan warisan ini dan menyoroti keunikan dan signifikansinya.

Tujuan dari persyaratan ini adalah untuk melindungi dan mentransmisikan nilai warisan universal yang luar biasa.

Dalam keterangannya, UNESCO sangat menyesalkan keputusan Turki dibuat tanpa bentuk dialog atau pemberitahuan sebelumnya.

UNESCO menyerukan kepada Turki untuk memulai dialog tanpa penundaan.

Baca: Dubes RI untuk Turki Ungkap Khotbah Salat Jumat di Turki Hanya Boleh 5 Menit

Baca: Tak Jadi Ke Ankara, Menteri PUPR Pamer Makanan Turki Dalam Forum Bisnis Indonesia –Turki Virtual

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini