Penyebab utama resesi Singapura disebabkan penutupan yang cukup lama pada sejumlah sektor bisnis terutama perdagangan pasca-mewabahnya pandemi virus corona ( Covid-19).
Kebijakan lockdown telah menimbulkan kerusakan pada ekonomi negara itu yang sangat bergantung dari perdagangan. Secara year on year (YoY), PDB merosot hingga 12,6 persen.
Sementara dari survei Bloomberg sebelumnya memprediksi kontraksi 11,3 persen.
Berikut beberapa fakta terkait resesi ekonomi yang melanda Singapura:
1. Berdampak serius pada investasi ke Indonesia
Dikutip dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Singapura adalah salah satu negara teratas yang paling besar berinvestasi di Indonesia, bahkan lebih sering di peringkat pertama dalam beberapa tahun terakhir.
BKPM melaporkan, Singapura adalah negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia pada kuartal I 2020.
Selama periode Januari-Maret 2020, investasi asing yang masuk dari Singapura mencapai 2,7 miliar dollar AS atau 40 persen dari total Penanaman Modal Asing (PMA).
Salah satu faktor tingginya investasi Singapura karena tidak murni dari Singapura.
4. Donald Trump Diminta Mundur
Sejak buku kontroversialnya terbit, keponakan Donald Trump, Mary Trump, kembali angkat bicara terkait pamannya itu.
Mary meminta pamannya untuk mundur dari jabatan Presiden Amerika Serikat (AS), katanya pada Selasa (14/7/2020).
"Jika kamu berada di Oval Office hari ini, apa yang akan kamu katakan padanya?" tanya presenter ABC News, George Stephanopoulo, dalam wawancara eksklusif bersama Mary.