TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Azerbaijan dan Armenia tengah bergejolak.
Di tengah memanasnya hubungan kedua negara tersebut, Rusia dikabarkan tengah melakukan latihan militer besar-besaran.
Hal tersebut diungkapkan pihak Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Sabtu (18/7/2020) seperti dilansir Reuters.
Baca: AS, Kanada, dan Inggris Tuduh Rusia Meretas Data Percobaan Vaksin Covid-19
Kemenhan Rusia menggambarkan latihan-latihan itu sebagai pemeriksaan rutin kapasitas tentara untuk memastikan keamanan di wilayah barat daya Rusia.
Latihan militer Rusia tersebut melibatkan sekitar 150.000 tentara dan 400 pesawat tempur.
Lebih selusin tentara Armenia dan Azeri telah terbunuh dalam beberapa hari terakhir dalam bentrokan antara dua bekas republik Soviet yang telah lama berselisih mengenai pemisahan Azerbaijan, terutama wilayah etnik Armenia di Nagorno-Karabakh.
Rusia yang memiliki pangkalan militer di Armenia telah mendesak kedua pihak untuk menghentikan tembakan dan menahan diri.
Kremlin juga menyatakan Moskwa siap bertindak sebagai mediator.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Sakir Hasanov dari Azerbaijan membahas bentrokan tersebut melalukan sambungan telepon pada hari Sabtu.
Kedua pihak saling menuduh menembaki target militer dan desa-desa, dan Azerbaijan telah memperingatkan Armenia bahwa mereka dapat menyerang stasiun tenaga nuklir Metzamor jika reservoir Mingechavir atau outlet strategis lainnya terkena.
Baca: Koronavir, Obat Buatan Rusia yang Diklaim sebagai Obat Virus Corona Pertama di Dunia
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan pada hari Sabtu Azerbaijan merupakan ancaman bagi negaranya dan keamanan global, mengatakan ancaman untuk menyerang salah satu stasiun tenaga nuklirnya adalah "ancaman untuk melakukan terorisme".
Rusia menganggap Armenia sebagai mitra strategis di wilayah Kaukasus Selatan dan memasoknya dengan senjata.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Rusia Gelar Latihan Militer Melibatkan 400 Pesawat Tempur saat Tetangga Bergejolak