TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump sempat menjadi trending topik di Twitter dengan #TrumpVirus.
Banyak pengguna Twitter mengkritik tindakan Trump sehubungan dengan pandemi virus corona.
Mengutip Independent, di AS ada 4,6 juta kasus dengan lebih 150.000 kematian.
Amerika menjadi pusat penyebaran virus corona dengan tingkat kematian terburuk ketujuh di dunia.
Trump mengklaim kasus infeksi virus corona di AS meningkat karena negara tersebut menambah pengujian.
Baca: Presiden AS Donald Trump Desak Pilpres November Ditunda
Baca: Presiden AS Donald Trump Ancam Google, Apple, Facebok, dan Amazon
Dia juga mengklaim anak-anak usia sekolah tidak tertular virus atau menualrkannya.
Menurut para ahli, pendapat Trump tersebut tidak bernar.
Pernyataan tersebut merupakan satu dari serangkaian komentar Trump yang salah tentang virus corona.
Lebih lanjut, Trump merasa jengkel setiap kali dia menjadi trending topik.
“Sangat 'menjijikkan' melihat yang disebut Twitter 'trending'," kata Trump.
“Banyak tren tentang saya dan tidak pernah bagus,” ungkap Trump melalui cuitannya.
Baca: Donald Trump dan Putranya Bagikan Teori Konspirasi Baru Mengenai Covid-19, Viral dalam Hitungan Jam
Baca: Dikenal sebagai Sekutu Dekat, PM Inggris Boris Johnson Justru Ingin Trump Kalah dalam Pilpres AS
“Mereka mencari apa pun yang mereka temukan dan menjadikannya seburuk mungkin,” tambah Trump.
“Benar-benar konyol, ilegal dan tentu saja sangat tidak adil,” tutur Trumo.
Sementara itu, pihak Twitter menolak memberikan komentar terkait hal ini.
Apa Itu Trending?
Secara terpisah, alogaritma trending Twitter menyoroti pergerakan popular di platform.
Sistem tersebut dirancang untuk pengguna tertentu berdasarkan siapa yang meraka ikuti, atau apa minat mereka.
Twitter kemudian mengumpulkan data dan informasi lokasi.
"Algoritme mengidentifikasi topik-topik yang populer sekarang, daripada topik-topik yang telah populer selama beberapa saat atau setiap hari, untuk membantu Anda menemukan topik diskusi terpanas yang muncul di Twitter," menurut situs web perusahaan.
Twitter juga menunjukkan jumlah tweet tentang tren tertentu penting, dan ini bukan satu-satunya faktor yang menentukan bilah tren.
Baca: 25 Gambar dan Ucapan Selamat Idul Adha 2020, Kirim ke WA, IG, FB, Twitter atau jadi Status
Baca: Kronologi Kasus Pelecehan Seksual Gilang Bungkus-membungkus Pakai Jarik, Utas Twitter Ini Viral
“Secara algoritmik, tren dan tagar dikelompokkan bersama jika terkait dengan topik yang sama. Misalnya, #MondayMotivation dan #MotivationMonday keduanya diwakili oleh #MondayMotivation ”, Twitter menjelaskan.
Twitter juga mengatakan bahwa hal itu dapat mencegah konten tertentu dari tren.
Ini termasuk konten yang mengandung kata-kata kotor atau referensi orang dewasa, konten penuh kebencian berdasarkan kategori yang dilindungi seperti ras, jenis kelamin, orientasi seksual, atau agama, serta konten lain yang melanggar aturan Twitter .
Jika tren layak diberitakan, Twitter dapat mempertimbangkan untuk mempertahankannya jika kepentingan publik melebihi potensi pelanggaran.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)