Dmitriev mengatakan beberapa negara mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam uji klinis tahap akhir, termasuk Uni Emirat Arab, India, Brasil, Arab Saudi dan Filipina.
Sputnik V telah menerima persetujuan dari regulator domestik, Presiden Vladimir Putin dan pejabat lain yan membuat Rusia mengklaim diri sebagai negara pertama yang mematenkan vaksin Covid-19.
Ia menjelaskan, pendaftaran awal untuk vaksin ini akan lebih ditujukan untuk mereka dalam kelompok berisiko tinggi, seperti pekerja kesehatan.
Dia mengatakan proses akan dilakukan secara sukarela dan peserta akan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
"Uji klinis itu sendiri akan diawasi oleh organisasi penelitian klinis asing," kata Dmitriev, memastikan pengumpulan data sepenuhnya sejalan dengan standar internasional.
Duterte Siap Jadi "Kelinci Percobaan"
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memuji upaya Rusia dalam mengembangkan vaksin virus coroner (Covid-19).
Bahkan Duterte bersedia berpartisipasi menjadi sukarelawan dalam uji coba Vaksin buatan Rusia.
Karena itu ia menyambut tawaran pasokan dari Moskow yang ia harapkan akan bebas biaya alias gratis.
Pada Selasa (11/8/2020), Rusia menjadi negara pertama di dunia memberikan persetujuan vaksin Covid-19.
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan vaksin Corona yang dikembangkan Rusia telah mendapatkan persetujuan regulasi dan telah didaftarkan untuk bisa digunakan secara massal.
Rusia telah menawarkan untuk memasok vaksin di Filipina, atau bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk memproduksinya secara massal.
"Saya akan memberitahu Presiden (Vladimir) Putin, saya memiliki kepercayaan besar dalam studi Anda dalam memerangi Covid dan saya percaya vaksin yang telah Anda hasilkan sangat baik bagi umat manusia," kata Duterte.
Perlombaan sejumlah negara di dunia untuk mengembangkan vaksin Covid-19 telah membawa kekhawatiran bahwa kecepatan dan prestise Nasional dapat membahayakan keselamatan.
Untuk menghilangkan ketakutan publik, Duterte menawarkan diri menjadi kelinci percobaan dan berkata: "saya bisa menjadi yang pertama yang dapat mereka lakukan uji coba."(Reuters/Global Times/Channel News Asia/AFP)