Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MEXICO CITY - Meksiko akan menerima setidaknya 2.000 dosis vaksin Covif-19 buatan Rusia, 'Sputnik V.'
Vaksin Covid-19 itu akan diujicoba kepada warga negara Meksiko.
"Meksiko ditawarkan setidaknya 2.000 dosis vaksin untuk melakukan protokol uji coba di Meksiko, yang merupakan berita yang sangat baik karena sekali lagi kita membeli waktu untuk diri kita sendiri," kata Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard, seperti dilansir Reuters, Jumat (21/8/2020).
Pada Rabu (19/8/2020) lalu, pemerintah Meksiko menyatakan kepada Rusia keingin lannya untuk melakukan uji tahap III vaksin Sputnik V.
Hal ini sebagai bagian dari upaya negara Amerika Latin untuk mengamankan pasokan awal vaksin yang efektif untuk mengendalikan pandemi corona.
Baca: Rusia akan Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 Terhadap 40 Ribu Relawan dan Tenaga Medis Minggu Depan
Uji klinis massal vaksin Covid-19 buatan Rusia telah mendapatkan persetujuan domestik di Rusia dan akan melibatkan lebih dari 40 ribu orang.
Uji coba ini merupakan salah satu tahapan dari peraturan untuk mendapat persetujuan memproduksi vaksin.
Uji coba ini juga bertujuan untuk menghilangkan kekhawatiran di antara beberapa ilmuwan tentang kurangnya data yang disediakan oleh Rusia terkait vaksin.
Vaksin, yang disebut "Sputnik V" telah dipuji oleh pemerintah Rusia karena aman dan efektif setelah dua bulan uji klinis pada manusia pada tahap II. Meskipun hasilnya belum dipublikasikan.
Namun para ahli Barat bersikap skeptis, dan memperingatkan untuk tidak menggunakan vaksin yang dikembangkan Rusia sampai semua uji klinis disetujui secara internasional dan langkah-langkah peraturan telah diambil dan terbukti sukses.
"Berbagai negara sedang melakukan perang informasi terhadap vaksin Rusia," ujar Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) yang mendukung vaksin, seperti dilansir Reuters, Jumat (21/8/2020).
Baca: Puluhan Fosil Mamut Raksasa Ditemukan di Lokasi Proyek Bandara Baru Mexico City
"Data vaksin akan diterbitkan dalam jurnal akademik akhir bulan ini," katanya.
"Rusia telah menerima permintaan hingga satu miliar dosis vaksin dari seluruh dunia dan memiliki kapasitas untuk memproduksi 500 juta dosis per tahun melalui kemitraan manufaktur," katanya.