Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, GREENSBURG -- Indonesia tengah menjajaki potensi kerja sama bidang perdagangan, investasi dan pariwisata dengan pemerintah kota Greensburg, Indiana, Amerika Serikat.
Hasilnya, diaspora Indonesia yang juga pengusaha kuliner akan membangun pabrik tempe berskala besar dan pertama di Midwest.
Indiana dipilih karena memiliki produk unggulan kedelai berkualitas premium, yang didukung oleh bibit dan penguasaan teknologi pertanian yang maju.
Untuk itu, Indiana dinilai juga sangat potensial untuk menjadi mitra Indonesia dalam transfer teknologi produksi kedelai, pengembangan kerja sama teknik, berbagi pengalaman dan penerapannya.
Mayasari Effendi, yang aktif mempromosikan budaya dan kuliner Indonesia di Indiana melalui restoran Mayasari Indonesian Grill miliknya, khususnya menu makanan tempe dengan berbagai variasi hidangan.
Baca: BPBD Denpasar Evakuasi Ular Kobra yang Masuk ke Rumah Warga di Danau Tempe
Tak hanya mempromosikan budaya melalui hidangan Indonesia, Mayasari juga akan mendirikan pabrik tempe skala besar pertama di kawasan Midwest.
Lahan dan peralatan pabriknya telah siap, serta diperkirakan dapat beroperasi penuh pada awal 2021.
Konsul Jenderal RI Chicago, Meri Binsar Simorangkir mengatakan, kerja sama tersebut antara lain dalam hal pengembangbiakan bibit kedelai unggul, peningkatan kerja sama ekspor kedelai, hingga kerja sama teknik berupa program pemagangan bagi pemuda Indonesia untuk belajar pola penanaman, pengelolaan panen hingga cara memproduksi produk-produk berbasis kedelai yang berkualitas.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk lebih meningkatkan lagi kerja sama Indonesia dengan Indiana," ujar Meri diketerangannya, Jumat (28/8/2020).
Baca: Jarang Diketahui, Ternyata Tempe Dibungkus Daun Pisang Bisa Picu Hal Mengerikan
Sementara itu Walikota Greensburg Joshua Marsh menyampaikan, apresiasi dan tanggapan positif potensi kerja sama dengan Indonesia tersebut, serta menawarkan pembentukan kerja sama sister city antara kota Greensburg dengan kota serupa di Indonesia.
Marsh juga mengungkapkan keinginannya dan pebisnis terkait untuk melakukan kunjungan ke sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia, guna merealisasikan kerja sama sister city tersebut sekaligus mendorong peningkatan kerja sama antara kedua kota.
Selama ini, Mayasari dan keluarga yang memiliki industri rumah tangga untuk produksi tempe hanya bisa menghasilkan ratusan bungkus saja, namun setelah didirikannya pabrik tersebut diharapkan nantinya bisa memproduksi 1,6 juta bungkus per minggunya.
Menurut Mayasari Effendi, keinginannya dan keluarga untuk mendirikan pabrik tempe di Greensburg tersebut dikarenakan semakin banyaknya publik di AS yang mengonsumsi tempe, tidak hanya berasal dari Greensburg akan tetapi pesanan juga datang dari negara-negara bagian lainnya.