Uni Emirat Arab
UEA menyambut baik keputusan Bahrain dan Israel untuk menjalin hubungan.
Mereka mengatakan, pihak UEA berharap hal itu akan berdampak positif pada perdamaian dan kerja sama di kawasan dan di seluruh dunia.
"Langkah itu merupakan langkah signifikan menuju era keamanan dan kemakmuran (dan) akan memperluas ruang lingkup kerja sama ekonomi, budaya, ilmiah, dan diplomatik," kata kementerian luar negeri UEA dalam sebuah pernyataan.
Pada 15 September 2020, UEA secara resmi akan menormalkan hubungan dengan Israel.
Bahrain dan Israel akan menandatangani deklarasi pada hari yang sama.
Baca: Bantu Normalisasi Israel-UEA, Trump Dinominasikan Terima Nobel Perdamaian 2021 oleh Pejabat Norwegia
Iran
Menyusul perjanjian itu, Iran mengatakan, Bahrain sekarang menjadi mitra untuk 'kejahatan' Israel.
"Para penguasa Bahrain mulai sekarang akan menjadi mitra kejahatan rezim Zionis sebagai ancaman konstan terhadap keamanan kawasan dan dunia Islam," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (12/9/2020).
Mesir
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengatakan dia menghargai "langkah penting" yang telah diambil Israel dan Bahrain dalam menyetujui untuk membangun hubungan diplomatik.
Perjanjian itu akan membantu membangun "stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah, dengan cara yang mencapai penyelesaian yang adil dan permanen atas masalah Palestina," kata el-Sisi di Twitter.
Baca: Asteroid Besar Disebut Akan Dekati Bumi Bulan Depan, NASA: Besarnya Lebih dari Piramida Mesir
Turki
Kementerian Luar Negeri Turki mengecam keras keputusan Bahrain untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.