News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ilmuwan China Berencana Hidupkan Orang Mati Memanfaatkan Teknologi

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wadah baja tahan karat untuk membekukan dan menyimpan tubuh dalam nitrogen cair super dingin di Shandong Yinfeng Life Science Research Institute, satu-satunya pusat krionik di China.

TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK -  Institut Penelitian The Shandong Yinfeng Life yang merupakan satu-satunya pusat penelitian krionik di China memiliki rencana gila.

Pasalnya, orang-orang yang tergabung dalam riset itu berencana akan menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal dengan menggunakan teknologi.

 Melansir dari South China Morning Post, Rabu (30/9/2020), lembaga penelitian krionik memiliki empat pusat penelitian di dunia, salah satunya di China.

Lembaga penelitian itu menyediakan suspensi krionik.

Mereka  mengawetkan tubuh pada suhu yang sangat rendah dengan harapan suatu hari dapat ‘menghidupkan kembali’ mereka.

Namun penelitian Yinfeng melangkah lebih jauh.

Baca: Elly Sugigi Foto Ala Pengantin Bareng Pria Tampan, Beri Pesan Ini Warganet yang Mau Julid

Ini berpotensi merevolusi transplantasi organ, pelekatan kembali bagian tubuh, dan perawatan medis lainnya.

Teknik ini dinamakan The Cryonics, yaitu menjaga tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah dengan tujuan menipu kematian.

Ini melibatkan penyimpanan tubuh dalam wadah baja tahan karat dalam nitrogen cair super dingin.

Institut Penelitian The Shandong Yinfeng Life didirikan di Jinan,China timur.

Lembaga itu menyediakan layanan penangguhan dan penyimpanan krionik untuk manusia dan hewan peliharaan yang telah meninggal.

Baca: Masih Tidak Percaya Masker Ampuh Saring Droplet? Ahli Mikrobiologi Membuktikannya dengan Demonstrasi

Dengan harapan suatu hari dapat menggunakan teknologi canggih untuk ‘menghidupkan kembali’ mereka.  

Yinfeng juga bermitra dengan rumah sakit dan universitas China untuk melakukan penelitian di bidang kriobiologi, yang mempelajari pengaruh suhu rendah pada makhluk hidup.

Aaron Drake, direktur pusat respons klinis di Yinfeng, yang bergabung pada 2016, menjelaskan lembaga di China ini berbeda dari yang lain.

 “Pemerintah China tidak ingin kami menjadi proyek yang membekukan tubuh seseorang, tapi mereka ingin melihat bagaimana proyek ini dapat bermanfaat bagi semua bidang kedokteran,”

“Jadi kami bekerja dengan ahli bedah, ahli anestesi dan perfusionis (orang yang mengoperasikan mesin jantung-paru).”

“Ini adalah proyek besar berbasis penelitian, yang menarik saya untuk bergabung dengan mereka," jelasnya.

Baca: Meninggalnya Baim Penghapal Alquran Ditangisi Banyak Orang, Pesan Si Bocah Semasa Hidup Menyentuh

Salah satu kendala terbesar yang terus mengganggu prosedur transplantasi organ adalah, kurangnya kesempatan untuk mendapatkan organ yang layak dari orang yang telah meninggal dan menanamkannya ke pasien.

“Sebagai contoh saat mengangkat hati manusia, waktu yang tersedia sekitar enam jam. Jaringan akan mulai mati setelah enam jam, " jelas Drake.

“Dalam enam jam itu organ harus diangkut, dibersihkan, disiapkan, dan ditanamkan, sedangkan tes darah harus dilakukan pada pendonor dan penerima untuk melihat apakah golongan darah mereka cocok,”

“Itu sangat menantang” kata Drake.

China adalah negara pertama yang melakukan ini dan Institut Yinfeng memimpin dalam bidang penelitian ini.

Tiongkok mungkin melompati semua orang karena mereka telah mengambil pendekatan baru.

Drake mengatakan setiap organ membutuhkan teknik yang berbeda agar dapat diawetkan secara krionik.

“Semakin besar organnya, semakin sulit jadinya. Peralatan yang harus digunakan menjadi lebih besar juga,” katanya.

Menurut Drake, ada 10 pasien yang telah diawetkan secara krionik di Yinfeng.

Tetapi Li Qingping, direktur publisitas di institut tersebut, mengatakan hal itu telah menarik minat yang besar dari orang-orang di China selama beberapa tahun terakhir.

“Lebih dari 100 orang mengunjungi center kami tahun lalu, dan 60 orang telah menjadi anggota yang ingin melakukan prosedur cryonics,” kata Li.

Dia menambahkan bahwa, mereka juga telah membayar biaya untuk mendukung komitmen rencana gila ini.

Drake mengatakan, budaya China sangat menerima cryonics lebih mudah daripada budaya Barat.

Yinfeng adalah bagian dari Grup Biologi Yinfeng, yang pekerjaannya meliputi pengujian DNA, penyimpanan darah tali pusat, pengobatan estetika, dan penelitian sel induk.

Selain transplantasi organ, Drake mengatakan, penelitian cryonics juga sedang diterapkan untuk mengobati pasien serangan jantung, stroke dan trauma tumpul.

Sementara gagasan untuk menghidupkan kembali orang matimungkin masih jauh, jika tidak terlalu jauh, kemungkinan, Drake berpikir cryonics adalah teknologi dengan prospek yang hidup.

Orang-orang saat ini meninggal karena kanker, Parkinson, dan penyakit otak lainnya.

Menurutnya, jika kita maju seratus tahun, penyakit-penyakit ini dapat dengan mudah disembuhkan.

“Orang meninggal karena serangan jantung, stroke, dan influenza di awal tahun 1900-an. Tapi hari ini, pengobatan modern dapat mengatasi masalah ini,”

“Jadi, jika kami dapat memberi pasien waktu tambahan tanpa membiarkan kerusakan terjadi, kami mungkin dapat menyembuhkan kanker mereka suatu hari dan memberi mereka kesempatan untuk hidup lebih lama,” katanya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini