TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Kasus Covid-19 di Eropa telah berlipat ganda hanya dalam kurun waktu lima minggu.
Menurut perhitungan Reuters pada Minggu (1/11/2020) kasus COVID-19 di Eropa mencapai 10 juta jiwa.
Angka tersebut membuat Eropa mendapatkan rekor sejarah buruk yang baru.
Pada bulan lalu, baik Amerika Latin dan Asia melaporkan lebih dari 10 juta total kasus di wilayah mereka.
Amerika Serikat memiliki lebih dari 9 juta kasus dengan penularan infeksi yang semakin cepat dan luas.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19: Eropa Kembali Terapkan Pembatasan Sosial, Amerika Serikat Dinilai Gagal
Baca juga: Kasus Covid-19 di Eropa Kembali Melonjak, Rumah Sakit Kewalahan Tampung Pasien
Sementara Eropa membutuhkan waktu hampir sembilan bulan untuk mencatat 5 juta kasus COVID-19 pertamanya.
Namun, 5 juta kasus berikutnya dilaporkan dalam waktu lima minggu, menurut analisis Reuters.
Dikutip dari CNA, dengan 10 persen populasi dunia, Eropa menyumbang sekitar 22 persen dari beban kasus global dari 46,3 juta infeksi.
Dengan lebih dari 269.000 kematian, wilayah ini menyumbang sekitar 23 persen jumlah kematian Covid-19 global dari hampir 1,2 juta nyawa hilang.
Di tengah kasus yang melonjak, Prancis, Jerman, dan Inggris telah mengumumkan lockdown nasional setidaknya untuk bulan depan yang hampir seketat pembatasan pada Maret dan April.
Baca juga: WHO: Butuh Solidaritas Dunia untuk Tangani Pandemi, Termasuk Bantu Negara Miskin Dapatkan Vaksin
Baca juga: Menurut WHO, Pandemi Covid-19 Baru Memasuki Fase Mengkhawatirkan
Portugal telah memberlakukan lockdown parsial, sedangkan Spanyol dan Italia juga memperketat pembatasan.
Menurut analisis Reuters, Eropa telah melaporkan lebih dari 1,6 juta kasus baru dalam tujuh hari terakhir.
Hampir setengah dari 3,3 juta yang dilaporkan di seluruh dunia, dengan lebih dari 16.100 kematian, melonjak 44 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Untuk setiap 10.000 orang di Eropa, lebih dari 127 kasus virus corona telah dilaporkan dan sekitar empat orang telah meninggal.