TRIBUNNEWS.COM - Protes damai di North Caroline berubah menjadi kacau setelah polisi setempat menyeprotkan lada ke arah kerumunan.
Mengutip USA Today, diketahui para demonstran berkumpul di sana untuk menuntut hak suara/pilih pada Pilpres AS 2020 ini.
Gubernur North Carolina Roy Cooper mengatakan, insiden penyemprotan merica ke arah demonstran tidak dapat diterima.
"Para demonstran yang menggelar aksi damai harus dapat membuat suaranya didengar dan intimidasi pemilih dalam bentuk apa pun tidak dapat ditoleransi," katanya.
Sekira 200 orang yang tergabung dalam aksi itu berjalan kaki ke Gedung Pengadilan distrik.
Baca juga: Pemungutan Suara Awal Pemilu AS : Lebih 2 Juta Orang Sudah Memilih ke TPS di New York
Baca juga: Pilpres AS 2020: Sekira 92 Juta Orang Telah Memberikan Suara Lebih Awal
Secara terpisah, petugas dari Departemen Kepolisian Graham menembakkan, semprotan merica sambil memberitahu kelompok hak-hak sipil untuk keluar dari jalan.
Polisi mengatakan, peserta memblokir jalan tanpa izin.
Delapan orang ditangkap.
Jurnalis Ikut Disemprot Merica
Secara terpisah, seorang reporter Burlington Times-News, bagian dari USA TODAY Network, yang berada di tempat kejadian dan juga disemprot merica.
Dia mengaku tidak mendengar peringatan sebelumnya sebelum tindakan polisi.
Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan, semprotan merica ditembakkan ke tanah, bukan ke pengunjuk rasa.
Baca juga: Situasi Amerika Jelang Pilpres Semakin Panas: Covid-19 Jadi Alat Politik
Baca juga: Pilpres AS 2020: 4 Negara Asia yang Dukung Donald Trump Menang, dari Hong Kong hingga Jepang
Sementara yang lain mengatakan, anak-anak dan seorang wanita dengan skuter listrik termasuk di antara mereka yang terkena semprotan merica.
"Dengan mata kepala sendiri, saya melihat seseorang dari Kantor Sheriff menyerang seseorang di salah satu skuter listrik itu dengan semprotan merica," kata pengacara setempat Jamie Paulen, yang dikutip Tribunnews dari The Times News.
"Orang itu tidak melakukan apa-apa," tegas Paulen.
Keributan di atas panggung pun terjadi saat petugas berusaha menyita peralatan audio dan speaker
Kemudian, selusin atau lebih orang ditangkap.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)