Sejauh ini, angka kematian karena Brucellosis tercatat masih rendah, meski demikian komplikasi pada penderita bisa menyebabkan kematian.
Brucellosis sendiri dikategorikan sebagai penyakit menular Kelas B di bawah sistem tiga tingkat.
Apa yang Terjadi di Lanzhou?
Wabah terbaru di Lanzhou, Brucellosis pertama kali ditemukan pada November 2019 lalu, ketika beberapa siswa di Institut Penelitian Hewan Lanzhou dinyatakan positif.
Hingga akhir Desember 2019, setidaknya 181 orang di institut tersebut telah terinfeksi, menurut otoritas kesehatan provinsi.
Wabah bahkan menyebar ke provinsi Heilongjiang di sudut timur laut China, di mana 13 orang yang bekerja di Institut Dokter Hewan pada Agustus 2019 dinyatakan positif.
Pemerintah telah menguji 55.725 orang di kota itu, 6.620 orang di antaranya positif Brucellosis hingga Kamis (5/11/2020).
Adapun penyebab wabah tersebut, yakni pada Juli hingga Agustus 2019 pabrik biofarmasi yang terdaftar di Shanghai, menggunakan disinfektan yang kedaluwarsa untuk membuat vaksin Brucellosis, sehingga meninggalkan bakteri dalam gas limbahnya.
Gas yang terkontaminasi kemudian membentuk aerosol yang mengalir ke arah Institut Kedokteran Hewan berada.
Baca juga: Mengenal Norovirus yang Muncul di China Awal Bulan Ini, Kenali Gejala dan Cara Penularannya
Baca juga: Awal Mula Norovirus yang Mewabah di China: Menyerang Usus, Penularan hingga Gejala
(Tribunnews.com/Rica Agustina)