News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Donald Trump Hardik Joe Biden: Jangan Sembarang Klaim Telah Jadi Presiden

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekspresi lesu Presiden AS Donald Trump saat mengepalkan tinjunya setelah berbicara pada malam pemilihan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya.

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Donald Trump menghardik rivalnya Joe Biden setelah hasil sementara penghitungan suara Pilpres Amerika Serikat (AS) menunjukan dirinya kalah perolehan suara.

Donald Trump mengkritik Joe Biden untuk tidak sembarang mengklaim dirinya telah menjadi pemenang pemilihan Presiden Amerika Serikat.

Saat ini Joe Biden memimpin pada electoral collage.

Baca juga: Donald Trump Galang Dana Rp 852,6 Miliar Untuk Gugat Hasil Pemilu AS

Dia unggul dengan 264 electoral vote, sedangkan Donald Trump memiliki 214 electoral vote.

Joe Biden pun diambang menjadi Presiden AS jika menang di Pennsylvania.

Saat ini penghitungan di Pennsylvania sudah mencapai 98 persen, dan Biden memimpin tipis atas Donald Trump.

Biden mendapatkan 49,5 persen, sedangkan Donald Trump 49,3 persen.

Baca juga: Pilpres AS: Facebook Blokir Grup yang Menyerukan Angkat Senjata untuk Dukung Donald Trump

Pennsylvania sendiri memiliki 20 electoral vote.

Jika menang di Pennsylvania, Biden akan memiliki 284 electoral vote, sedangkan syarat untuk menang pemilihan presiden adalah memiliki 270 electoral vote.

Tampaknya, hal itu membuat Biden merasa yakin bisa menang.

Tak ayal, hal itu membuat Trump merasa kesal.

Baca juga: Hasil Pilpres AS: Joe Biden Sementara Unggul 4.430 Suara dari Trump di Georgia

“Joe Biden seharusnya tak sembarang klaim menjadi Presiden. Saya juga bisa mengklaim hal itu. Proses hukum baru saja dimulai,” cuitnya di Twitter dikutip dari NDTV.

Trump sendiri menuding pemilihan Presiden AS ini sarat dengan kecurangan dan manipulasi.

Dia pun menegaskan akan membawa masalah ini ke pengadilan.

>
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini