TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melakukan isolasi mandiri setelah kontak dekat dengan seseorang yang dites positif Covid-19.
“Johnson, baik-baik saja dan tidak memiliki gejala apa pun. Perdana menteri akan mengikuti aturan dan mengisolasi diri,” kata juru bicara perdana menteri pada Minggu (15/11/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Senin (16/11/2020).
Sebelum ini, Johnson pernah dirawat intensif di rumah sakit London awal tahun ini karena terinfeksi virus corona (Covid-19).
"Dia akan melanjutkan pekerjaan dari Downing Street, termasuk memimpin respons pemerintah terhadap pandemi virus corona," kata juru bicara itu.
Johnson bertemu anggota parlemen di Downing Street pada Kamis lalu, termasuk Lee Anderson, anggota Partai Konservatif yang kemudian memiliki gejala Covid-19 dan dites positif.
PM Johnson, 55 sempat dirawat di rumah sakit pada 5 April lalu setelah menderita gejala Covid-19.
Saat itu, kondisinya memburuk dan kemudian dimasukkan ke dalam perawatan intensif di ruang ICU.
Pada 6 April ia harus dipindahkan ke ruang unit perawatan intensif (ICU). Ia dirawat di ICU hingga 9 April.
Selama perawatan, Johnson menugaskan Menteri Luar Negeri Dominic Raab untuk menggantikannya sementara.
Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Isolasi Diri Usai Kontak dengan Pasien Covid-19
Sebenarnya, PM Inggris terinfeksi Covid-19 pada Maret lalu.
Setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit St Thomas, PM Inggris dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, pada Minggu (12/4/2020) waktu setempat.
Dia melanjutkan masa pemulihan dan penyembuhan di Chequers, rumah dinas resmi Perdana Menteri, di barat laut London.
Dalam komentar pertamanya sejak meninggalkan ICU, Johnson mengatakan ia berutang nyawa kepada staf rumah sakit.
"Saya tidak bisa berterima kasih kepada mereka. Aku berutang nyawa kepada mereka, " katanya.
Tunangannya yang tengah hamil, Carrie Symonds, yang juga menderita gejala Covid-19, berterima kasih kepada seluruh staf National Health Service.
Hal itu disampaikannya dalam serangkaian tweetsnya, sesaat setelah PM Johnson sudah diijinkan pulang dari Rumah Sakit.
"Saat-saat minggu lalu itu memang sangat gelap. Hatiku seperti semua orang dalam situasi yang sama, khawatir akan sakit dari orang yang mereka cintai, " katanya.(Reuters)