News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres Amerika Serikat

Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS Khawatir Trump Pecat Banyak Pejabat Jelang Transisi

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump setelah menyampaikan update tentang Operation Warp Speed di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC pada 13 November 2020.

Tuduhan serupa juga ditudingkan pada negara bagian Georgia, di mana Tim kampanye Trump mengklaim bahwa surat suara diajukan oleh seorang wanita bernama Deborah Jean Christiansen, yang diduga meninggal pada Mei 2019, namun hal itu tidak benar.

"Sama sekali tidak benar dengan memecat Krebs. Juga tidak ada pembenaran untuk memecat mantan Menteri Pertahanan AS Mark Esper," tegas Bolton.

Bolton mempertanyakan apa yang telah dilakukan Trump terhadap pimpinan tim keamanan negaranya.

"Tidak ada pembenaran saat anda memecat Kepala tim keamanan nasional anda hanya kurang dari 10 minggu sebelum masa transisi, langkah tersebut mau tidak mau akan menimbulkan gangguan di instansi itu sendiri," jelas Bolton.

Bolton lebih lanjut berkomentar bahwa pernyataan Trump terkait tudingan pelanggaran Pemilu AS menunjukkan bahwa Trump sedang hidup di dunia fantasi.

Pemecatan terhadap Bolton pun sebelumnya dilakukan pada awal September 2019, setelah ia sering terlihat bentrok mengenai pemilihan cara terbaik dalam menangani perubahan kebijakan luar negeri AS.

Sebagian besar pembahasan itu terkait Iran dan Korea Utara.

Sementara itu, analisis yang dilakukan kelompok penelitian Brookings Institution baru-baru ini menemukan fakta bahwa tingkat perputaran posisi diantara pejabat paling senior dalam pemerintahan Trump mencapai angka sekitar 91 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini