Otoritas Kesehatan setempat mengaku masih bekerja untuk menentukan asal mula kasus.
Pihaknya juga telah menaikkan status kedaruratan menjadi risiko menengah di lingkungan pasangan tersebut.
Baca juga: Presiden AS Trump dan Presiden China Xi akan Bertemu Virtual dalam KTT APEC
Baca juga: China Laporkan 7 Kasus Baru Covid-19, 1 Pasien dari Shanghai
Namun, status untuk area lain di kota tersebut tidak berubah.
Direktur Komisi Kesehatan Shanghai Wu Jinglei juga telah memerintahkan isolasi dan pengujian kepada 4.015 karyawan rumah sakit tempat wanita itu bekerja.
"Tes awal pada 3.233 orang kembali negatif," kata Wu, dikutip dari SCMP.
Kabar tersebut menjadi viral di platform media sosial populer China. Weibo pada hari Sabtu ini.
Banyak komentar yang mengaku prihatin terhadap pekerja rumah sakit dan warga Shanghai.
"Sangat sulit bagi Shanghai, menerima semua yang terinfeksi dari negara lain, dan mengangkut semua makanan laut beku impor itu."
Baca juga: Vaksin Covid-19 ‘Sinopharm’ Buatan China Sudah Disuntikkan kepada Sekitar Satu Juta Orang
Baca juga: Wuhan Lakukan Tes Massal pada 11 Juta Warga, Fokus pada Lansia serta Daerah Padat Penduduk
"Saya berharap Shanghai segera pulih, semangat Shanghai!" ujar salah seorang warganet.
Kepala Tim Ahli Klinis Covid-19 setempat mengatakan, pejabat kesehatan akan terus melacak asal-usul kedua kasus tersebut.
"Dalam situasi virus corona global saat ini, kami tidak dapat menjamin tidak akan ada kasus impor sporadis terkait logistik."
"Bahkan jika ada wabah individu di kota lain, kami tidak menganggapnya aneh," kata Zhang.
"Pekerja lain, seorang pengurus kargo berusia 51 tahun dinyatakan positif di Bandara Internasional Pudong Shanghai dua minggu lalu, tetapi dua kasus itu tidak terkait," tambahnya.
Baca juga: Beli 20 Jutaan Dosis Vaksin Dari China, Turki Juga Inginkan Pfizer
Baca juga: Vaksin yang Dikembangkan China Berhasil dalam Uji Coba Tahap Menengah
Sementara, pengujian massal di Binhai menjadi serangkaian program serupa yang diluncurkan di kota-kota di seluruh China.
Hal itu sebagai upaya untuk menanggulangi wabah virus corona.
Bulan lalu, kota Kashgar di wilayah paling barat Xinjiang menguji hampir 4 juta penduduknya.
Sementara Qingdao, menguji 11 juta orang.
Namun, ahli epidemiologi top China Wu Zunyou menyebut strategi pengujian massal di Qingdao itu berlebihan.
(Tribunnews.com/Maliana)