News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Selain Efektif, PM Inggris Klaim Harga Vaksin AstraZenecca Terjangkau

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Virus Corona

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Borris Johnson menyatakan, sejumlah kelebihan vaksin Oxford dan AstraZeneca yang diproduksi negaranya.

Dalam keterangan Kedubes Inggris di Jakarta Rabu (25/11/2020), Borris menuturkan, harga kedua vaksin tersebut jauh lebih murah, serta lebih mudah disimpan dan diangkut dibandingkan vaksin lain yang saat ini segera akan dipasarkan.
 
Ia melanjutkan, ujicoba yang dilakukan menunjukkan bahwa efektif vaksin mencapai hingga 90% apabila dalam dosis yang tepat.

Baca juga: Ketersediaan Vaksin dan Optimisme Berakhirnya Resesi Ekonomi pada 2021

“Vaksin AstraZeneca, sebagian pendanaannya berasal dari pajak yang dibayarkan oleh warga Inggris danberkolaborasi dengan perusahaan Inggris yang hebat harga vaksin ini terjangkau, mudah digunakan dan sangat efektif," kata PM Borris.

Tak Ada Laporan Efek Samping Berat

Sementara itu, pihak yang mengembangkan vaksin yakni Universitas Oxford menyatakan bahwa, indikasi awal menunjukan bahwa vaksin dapat mengurangi penularan virus dari penurunan infeksi asimtomatik (tanpa gejala) yang diamati.
 
Tidak ada laporan tentang kasus rawat inap atau kasus yang menunjukkan gejala parah pada mereka yang telah menerima vaksin.
 
Dari database yang ada lebih dari 24.000 relawan dari berbagai kelompok ras dan geografis telah melalui uji klinis di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan, yang dilakukan sejak April.

Uji coba lebih lanjut sedang dilakukan di Amerika Serikat, Kenya, Jepang, dan India dengan peserta sekitar 60.000 peserta pada akhir tahun.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Rusia Sputnik V Dibanderol Rp 300 Ribu dan Gratis untuk Warga Negara

Vaksin ini dapat dengan mudah diberikan berdasarkan sistem perawatan kesehatan yang ada dan bisa disimpan pada 'suhu lemari es' dengan kisaran 2 hingga 8 derajat celcius.

Kelebihan lainnya adalah vaksin ini bisa didistribusikan menggunakan logistik yang sudah ada.
 
Produksi vaksin dengan skala besar sedang berlangsung di lebih dari 10 negara untuk mendukung akses global yang adil.

Elemen kunci kemitraan Oxford dengan AstraZeneca adalah komitmen bersama untuk menyediakan vaksin bagi semua masyarakat dunia selama pandemi tanpa mengambil untung. Komitmen ini akan terus berlangsung selama diperlukan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
 
Direktur Oxford Vaccine Group dan Kepala Investigator Uji Coba Vaksin Oxford Profesor Andrew Pollard mengatakan, temuan ini menunjukkan bahwa vaksin yang dikembangkan pihaknya memiliki efektifitas yang akan menyelamatkan banyak nyawa.

"Bagian menarik, kami menemukan bahwa salah satu dari aturan pemberian dosis kami, sekitar 90% terbukti efektif.Jika aturan pemberian dosis ini digunakan, akan ada lebih banyak orang yang bisa divaksinasi dengan pasokan vaksin yang sudah direncanakan," ujar Profesor Andrew.
 
Diketahui, Vaksin Oxford (ChAdOx1 nCoV-19) dibuat dari virus, yang merupakan versi lemah dari virus flu biasa (adenovirus), yang telah diubah secara genetik sehingga sangat tidak mungkin virus tersebut tumbuh pada manusia.
 
Vaksin adenovirus telah diteliti dan digunakan secara ekstensif selama beberapa dekade dan memiliki manfaat yang signifikan karena vaksin ini stabil, mudah diproduksi dan diangkut, serta bisa disimpan pada suhu lemari es secara lokal dengan temperatur 2 hingga 8 derajat celcius.

 Artinya, vaksin dapat dengan mudah didistribusikan dengan menggunakan fasilitas medis yang ada seperti ruang operasi dokter dan apotek lokal sehingga memungkinkan vaksin ini, jika disetujui, dapat digunakan dengan sangat cepat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini