TRIBUNNEWS.COM, LEBANON - Ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh Hizbullah meledak pada tanggal 17 dan 18 September 2024 lalu.
Lebih dari 30 orang tewas dan melukai ribuan orang anggota Hizbullah dan warga sipil Lebanon lainnya.
Terungkap bahwa ini adalah bagian dari operasi yang telah lama dikoordinasikan oleh Israel selama bertahun-tahun.
Selama hampir 9 tahun, Israel secara diam-diam memasang bom pada perangkat tersebut.
Kemudian setelah semuanya siap lalu diledakkan jarak jauh oleh Israel.
Menurut laporan Washington Post, tahap pertama rencana tersebut diprakarsai oleh badan mata-mata Israel Mossad pada tahun 2015.
Perangkat-perangkat tersebut secara diam-diam dimasukkan ke Lebanon.
"Selama sembilan tahun, Israel hanya menguping pembicaraan Hizbullah sambil tetap mempertahankan pilihan untuk mengubah walkie-talkie menjadi bom jika terjadi krisis di masa mendatang. Namun kemudian muncul peluang baru dan produk baru yang gemerlap: pager kecil yang dilengkapi dengan bahan peledak yang kuat," demikian The Post melaporkan, mengutip para pejabat.
Rencana operasi peledakan pager itu muncul pada tahun 2022, lebih dari setahun sebelum serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, kata laporan itu lebih lanjut.
Penawaran awal penjualan pager Apollo AR924 kepada Hizbullah juga telah dikirim dua tahun lalu.
Pager yang agak besar dan baterai berukuran besar yang dapat beroperasi dalam waktu lama memudahkan para ahli Israel untuk menempatkan bahan peledak.
"Fitur pager yang paling menyeramkan" adalah prosedur de-enkripsi dua langkah yang memerlukan tangan pengguna.
“Hal itu memastikan sebagian besar pengguna memegang pager dengan kedua tangan,” ketika Mossad mengaktifkan perangkat tersebut dari jarak jauh pada tanggal 17 September, The Post melaporkan.