TRIBUNNEWS.COM, ATLANTA – Pemerintah China menolak permintaan Australia agar Beijing meminta maaf setelah diplomat senior China memposting foto tentara Australia melakukan aksi tak terpuji di Afghanistan.
Foto seorang tentara Australia berlatar bendera negaranya, memegangi tubuh bocah dan menempelkan pisau berdarah di leher anak itu, diposting Zhao Lijian, juru bicara Kemenlu China.
Postingan di akun Twitter Zhao Lijian mengekspresikan keprihatinan China atas rentetan kejahatan kemanusiaan tentara Australia di Afghanistan.
Ben Westcott, kolumnis dan analisis CNN, Rabu (2/12/2020) menyebut, konfrontasi diplomatik Australia-China ini babak baru dari konflik panjang kedua negara
Kejahatan perang tentara Australia di Afghanistas telah diumumkan Kementerian Pertahanan Australia 19 November 2020, sebagai hasil investigasi mereka selama bertahun-tahun.
Baca juga: Pasukan Elit Australia Lakukan Kejahatan Perang, Bunuh 39 Warga Sipil Afghanistan
Baca juga: Rekaman Video Tunjukkan Tentara Australia Bantai Warga Sipil Afghanistan, Korban Termasuk Anak-anak
Baca juga: China dan Australia Terlibat Perang Dagang, Indonesia Untung
Laporan dan sebagian foto-foto mengejutkan aksi tentara elite Australia telah dipublikasikan media The Guardian Australia. Kejahatan mereka dilaporkan menewaskan 39 penduduk Afghanistan.
Rangkaian Panjang Konflik Diplomatik Dua Negara
Menurut Wescott, hubungan Australia-China telah membeku selama bertahun-tahun, dan semakin memburuk tahun ini.
Dipicu pernyataan Morrison pada April 2020, saat ia menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi virus corona. Pemerintah China menilai usulan Morrison sebagai politik manipulasi.
Tapi ini bukan hanya tentang Australia. Para ahli menurut Wescott bagian kampanye panjang Beijing menunjukkan kejahatan yang juga dilakukan negara lain.
"Ini tentu saja ditujukan ke Australia ... tetapi juga ditujukan untuk memberi tahu dunia hal-hal buruk yang dilakukan AS dan sekutunya di seluruh dunia," kata Bonnie Glaser, Direktur Proyek Tenaga China di Pusat Strategis dan Internasional.
Para ahli mengatakan China berharap bisa menarik perhatian negara lain, terutama yang kritis terhadap intervensi militer barat di tempat-tempat seperti Afghanistan dan Irak.
Dalam foto tentara Australia yang diposting diplomat China, dibubuhi tulisan, "Jangan takut. Kami datang untuk membawakan Anda kedamaian."
Secara publik, pesan Beijing kepada dunia adalah ia akan menghindari penggunaan militernya untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri negara lain, tidak seperti Washington dan sekutunya.